PATRAINDONESIA.COM (SAMPIT)
Suasana blok hunian Lapas Sampit tiba-tiba menjadi tegang pada siang hari tersebut, ketika Mokhamat Lirpan bersama timnya memimpin penggeledahan rutin. Bersama lima anggotanya – Mathali, Eko Prasetyo, Budi Yannor, Rafi’e Hamdi, dan Jeri Sumantri – mereka menyisir setiap kamar Warga Binaan dengan penuh kewaspadaan. Penggeledahan dimulai sekitar pukul 12:30 WIB, dan ketegangan semakin terasa saat Warga Binaan yang biasanya tenang mulai menunjukkan kecemasan menjelang hasil pemeriksaan.
Proses penggeledahan berjalan intens dan penuh kehati-hatian. Mathali menemukan sebuah pinset tersembunyi di antara tumpukan pakaian, sementara Eko Prasetyo menemukan kabel rakitan yang disembunyikan di balik lemari. Tak lama kemudian, Budi Yannor mengangkat kabel USB yang tersembunyi di kasur. Meskipun tampak seperti barang-barang biasa, temuan ini sangat mencurigakan, mengingat potensi bahaya yang bisa ditimbulkan oleh benda-benda tersebut dalam lingkungan yang terisolasi.
Suasana semakin tegang ketika Warga Binaan yang menyaksikan proses penggeledahan mulai berbisik-bisik. Mokhamat Lirpan segera menginstruksikan agar barang-barang tersebut diamankan dan didokumentasikan untuk keperluan lebih lanjut. Temuan tersebut menjadi bukti kelalaian yang perlu segera diatasi, sekaligus pengingat bahwa ancaman bisa datang dari benda-benda yang tampak tidak berbahaya.
Setelah penggeledahan selesai, Kalapas Sampit, Meldy Putera, memberikan pengingat penting kepada seluruh petugas. “Kita tidak boleh lengah sedikit pun. Barang sekecil apa pun bisa disalahgunakan dan membahayakan keamanan di sini. Saya sangat menghargai ketelitian tim dalam menjaga ketertiban,” ujar Meldy tegas. Ia menekankan bahwa penggeledahan ini merupakan langkah vital untuk memastikan bahwa lingkungan Lapas tetap aman dan kondusif.
Meskipun penggeledahan berlangsung tanpa insiden besar, ketegangan yang menyelimuti masih terasa. Bagi Meldy Putera, hal ini menjadi pengingat bahwa meskipun ancaman yang ditemukan hari ini terbilang kecil, menjaga keamanan adalah tugas yang harus dilakukan secara terus-menerus. “Keamanan adalah prioritas utama. Kita harus selalu waspada terhadap setiap potensi yang ada,” tambahnya, menutup kegiatan hari itu dengan penuh kesadaran bahwa tugas menjaga ketertiban di Lapas Sampit adalah pekerjaan yang tak akan pernah benar-benar selesai. (*)