PATRAINDONESIA.COM-JAKARTA-Dugaan skandal pelecehan seksual yang menyeret nama Menteri Agama Nasaruddin Umar memicu gelombang protes dari berbagai elemen masyarakat.
Sejumlah organisasi, termasuk Aliansi Pemuda Lintas Agama dan Aliansi Pemuda Islam Nusantara, turun ke jalan menuntut pencopotan Nasaruddin dari jabatannya.
BACA JUGA: Barikade 98 Bongkar Skandal Perampokan Negara, Ray Rangkuti: Rakyat Harus Melawan!
Aksi demonstrasi berlangsung di depan Kantor Kementerian Agama, Jakarta, Senin (24/3). Massa membawa spanduk dan poster bernada kecaman, menuntut Presiden Prabowo Subianto untuk segera mengambil tindakan tegas.
Kesaksian Korban: Dari Rayuan Manis hingga Penyalahgunaan Kekuasaan
Dugaan pelecehan ini diduga bukan insiden tunggal. Beberapa perempuan dari latar belakang berbeda mengaku menjadi korban tindakan tidak pantas Menteri Agama.
Korlap aksi yang enggan disebut namanya mengungkapkan bahwa salah satu korban berinisial S, seorang pekerja di bidang event organizer (EO), mengalami pelecehan saat bertemu Nasaruddin dalam sebuah acara beberapa bulan lalu.
BACA JUGA : Bejat !!! ASN Di Barsel Diduga Cabuli Anak Sekolah Bawah Umur
“Menteri Agama merayunya dengan kata-kata manis, menggenggam tangannya secara paksa, dan mengajaknya berbicara secara pribadi. S mengalami trauma mendalam akibat kejadian ini,” ungkapnya.
Selain itu, seorang pegawai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berinisial N juga mengaku mengalami tekanan untuk menjalin “hubungan spesial” dengan Nasaruddin saat ia masih menjabat sebagai komisaris di perusahaan tersebut.
“Ini sudah melampaui batas profesional. Saya merasa ini penyalahgunaan jabatan,” ujar N seperti dikutip dari pernyataan Korlap aksi.
Tak hanya itu, sejumlah mahasiswi Perguruan Tinggi Ilmu Al-Qur’an (PTIQ) di Jakarta Selatan juga mengaku mengalami pelecehan. Mereka menyatakan siap bersaksi terkait perilaku tidak pantas Menteri Agama selama masa studi mereka.
Pola Pelecehan Berulang?
Berdasarkan informasi yang dikumpulkan, dugaan pelecehan ini bukan pertama kali terjadi. Beberapa laporan mengindikasikan bahwa perilaku serupa sudah berlangsung sejak Nasaruddin menjabat sebagai Imam Besar Masjid Istiqlal dan Rektor PTIQ.
“Modusnya selalu sama, menggunakan jabatan untuk mendekati korban dan memanfaatkan kekuasaannya,” ujar salah satu perwakilan massa aksi.
Tindakan ini dinilai mencoreng nilai-nilai moral yang seharusnya dijunjung tinggi oleh seorang pejabat negara, khususnya Menteri Agama yang seharusnya menjadi panutan.
Tuntutan Publik: Copot Nasaruddin Umar!
Desakan agar Presiden Prabowo segera mencopot Nasaruddin dari jabatannya semakin menguat. Para demonstran menegaskan bahwa jika dibiarkan, kasus ini bisa merusak citra pemerintahan Prabowo-Gibran.
“Ini bukan hanya mencoreng Kementerian Agama, tetapi juga menghancurkan kepercayaan publik terhadap pemerintahan,” tegas Korlap Aliansi Pemuda Lintas Agama di sela-sela aksi unjuk rasa.
Hingga berita ini diturunkan, pihak Nasaruddin Umar maupun Kementerian Agama belum memberikan tanggapan resmi terkait tuduhan yang dilayangkan.
Komentar
2 komentar
Komentar ditutup.