PATRAINDONESIA.COM-JAKARTA – PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney, yang merupakan holding BUMN di sektor aviasi dan pariwisata, mencatat prestasi luar biasa dengan laba bersih mencapai Rp 1,1 triliun pada tahun 2023.
Ini merupakan kenaikan spektakuler sebesar 211% dibandingkan tahun 2022 yang mengalami kerugian Rp 993 miliar. Selain itu, EBITDA perusahaan melonjak 72% menjadi Rp 8,8 triliun, naik dari Rp 5,1 triliun tahun lalu.
Pada acara Indonesia Brand Forum 2024 di Landmark Tower, Jakarta, Maya Watono, Direktur Marketing InJourney, mengungkapkan strategi kunci di balik kesuksesan ini dalam sesi bertema
“Service Culture Matters: Decode the DNA.” Maya menekankan bahwa pencapaian ini berakar pada penerapan standar pelayanan yang sangat tinggi di seluruh unit bisnis InJourney, mulai dari bandara, hotel, hingga destinasi wisata.
“Kami berkomitmen untuk menerapkan standar pelayanan yang terukur dan dapat diimplementasikan di seluruh unit bisnis kami. Kualitas layanan adalah inti dari setiap langkah yang kami ambil,” ungkap Maya.
Untuk mewujudkan komitmen ini, Maya memfokuskan upayanya pada pembangunan komunikasi terbuka dan kolaborasi internal.
Sistem komunikasi yang efektif serta mekanisme umpan balik dari karyawan dan pelanggan sangat penting untuk memastikan bahwa nilai-nilai layanan diterapkan secara konsisten.
“Kami juga memberikan pelatihan dan pengembangan yang berkelanjutan bagi karyawan kami. Tujuannya adalah memastikan mereka memiliki keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk memberikan layanan yang berkualitas tinggi,” tambah Maya.
Visi InJourney adalah menjadikan Indonesia sebagai destinasi wisata unggulan di dunia.
Strategi perusahaan meliputi peningkatan infrastruktur, promosi pariwisata yang efektif, dan kerjasama dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah, sektor swasta, dan komunitas lokal.
InJourney berkomitmen pada pengembangan destinasi wisata yang ramah lingkungan, sejalan dengan tren global dan harapan wisatawan modern.
Maya juga menyoroti pentingnya kemitraan strategis untuk kemajuan industri pariwisata.
InJourney telah menjalin kerjasama dengan perusahaan penerbangan, operator hotel, dan pemerintah daerah untuk menciptakan ekosistem pariwisata yang harmonis dan saling mendukung.
Sebagai bagian dari upaya tersebut, InJourney merencanakan penggabungan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk., Citilink, dan Pelita Air ke dalam struktur InJourney.
Langkah ini bertujuan untuk memperkuat sinergi di sektor aviasi, meningkatkan efisiensi operasional, dan memperluas layanan.
Penggabungan ini diharapkan dapat menjadikan Indonesia sebagai hub transportasi udara utama di Asia Tenggara serta memperkuat konektivitas antar destinasi wisata di dalam negeri. Dengan integrasi ini, InJourney akan mampu menawarkan layanan yang lebih menyeluruh, dari transportasi hingga akomodasi dan atraksi wisata.
Indonesia Brand Forum 2024, yang diselenggarakan sejak 2013, terus berkomitmen untuk mengembangkan merek-merek Indonesia melalui konferensi, riset, penulisan buku, dan penghargaan.
Tahun ini, IBF menghadirkan tema “Elephant Learns Flamenco: BUMN Menuju Indonesia Emas 2045” dengan 12 pembicara utama, mayoritas CEO BUMN, serta penerbitan buku dengan judul yang sama.