oleh

Ketua PW IWO Provinsi Kalteng Imbau Masyarakat Jangan Terpengaruh Politik Black Campaign

PATRAINDONESIA.COM (KALTENG) – Pada Nopember 2024 mendatang, secara serentak pergelaran pesta demokrasi Pemilukada akan digelar di seluruh Indonesia. Diperkirakan Pilkada serentak Tahun 2024 akan diikuti 37 provinsi, 508 kabupaten/kota. Tentunya, pagelaran akbar tersebut, tidak luput dari  politik “black campaign” atau kampanye gelap.

Model kampanya “black campaign” biasanya dilakukan melalui penyebaran fitnah berupa suatu isu/gosip yang ditujukan kepada lawan politik, tanpa didukung oleh fakta/bukti akurat.

Dampak dari semuanya itu, masyarakat akan terkotak-kotak akibat dari hegemoni yang dilancarkan dari politik “black campaign.” Sehingga hal itu bisa memicu perpecahan bangsa.

Oleh sebab itu, Ketua Pengurus Wilayah Ikatan Wartawan Online (PW IWO) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) Deni Liwan mengatakan, semua pihak mengidentifikasi kemungkinan kerusuhan massal itu terjadi. Dengan cara sambung dia, sejak dini melakukan koordinasi seluruh stake holder pemerintah guna mencegah kemungkinan hal tersebut terjadi.

“Khususnya pihak pemerintah menggencarkan edukasi kepada pemilih agar menjadi pemilih cerdas dengan tidak termakan informasi hoaks, apalagi turut menyebar berita-berita hoaks atau konten negatif lainnya,” ucap dia, Senin, (22/04/2024) kepada media ini.

Tidak hanya itu saja, Deni Liwan juga menyampaikan, saat ini banyak pemilih muda dalam Pemilukada 2024. Semua itu juga menjadi tantangan tersendiri bagi penyelenggara Pemilu.

Mengingat pemilih pemula secara pengetahuan dan pemahaman politik tergolong rendah, tentunya sangat rentan dihadapkan dengan maraknya informasi hoaks yang bertebaran di media sosial.

Sejatinya, sambung dia, Pemilu adalah pesta demokrasi, pesta kemeriahan, sehingga seyogyanya masyarakat Kalteng menjadi pemilih cerdas dengan menggunakan hak pilihnya secara cerdas serta beropini secara cerdas pula.

“Intinya jangan mau dibodohi, penyebar hoaks itu ingin kita bodoh. Pilihlah pilihan kamu, tapi hormati dan hargai juga pilihan orang lain. Pada dasarnya kan kita bersaudara. Siapapun yang terpilih nantikan pasti demi kebaikan dan kemajuan bangsa dan negara Indonesia. Jangan sampai menimbulkan kekacauan apalagi menggerakkan untuk menyebar informasi hoaks,” demikian pungkas Deni Liwan. (Amar/Red/PI).

Loading