oleh

Wasit Ahmed Al Kaf Tuai Kontroversi, Netizen Indonesia Buru Akun Medsosnya Hingga Juluki ‘Botak Biadab’

PATRAINDONESIA.COM-JAKARTAPertandingan antara tim nasional Indonesia dan Bahrain pada babak kualifikasi internasional, Kamis, (10/09 kembali diwarnai kontroversi, di Stadion Nasional Bahrain.

Wasit asal Oman, Ahmed Al Kaf, yang memimpin laga tersebut, menjadi sorotan setelah memberikan keputusan yang dinilai merugikan Indonesia.

Keputusan ini terjadi di akhir pertandingan, ketika wasit memberikan gol pada menit ke-99+9 setelah sebelumnya perpanjangan waktu hanya ditetapkan selama 6 menit.

Keputusan tersebut dianggap tidak adil oleh banyak pihak, terutama para suporter Indonesia, karena seharusnya pertandingan sudah berakhir sebelum Bahrain mencetak gol penentu melalui sepak pojok yang dieksekusi oleh M. Mahron dan berakhir imbang dengan skore 2-2.

Sebelumnya, Indonesia sempat unggul lewat gol Oratmangoen di menit 45+3 dan gol kedua yang dicetak oleh R. Stuick di menit ke-74.

Wasit Ahmed Al Kaf langsung dibanjiri kritik di berbagai media sosial. Para netizen Indonesia bahkan mulai “memburu” akun-akun media sosialnya, melontarkan komentar negatif dan menjulukinya “botak biadab” karena dianggap membuat keputusan yang berat sebelah.

Kekecewaan terhadap wasit tersebut diperparah oleh fakta bahwa Oman, negara asal Al Kaf, bertetangga dengan Bahrain, sehingga menimbulkan spekulasi tentang netralitasnya.

Penunjukan Ahmed Al Kaf sebagai wasit dalam laga ini memang sudah menuai kontroversi sejak awal. Federasi Sepak Bola Asia (AFC) dituding kurang bijaksana dalam memilih wasit untuk pertandingan sepenting ini.

Apalagi, reputasi Al Kaf yang sering membuat keputusan kontroversial di laga-laga besar semakin memperburuk citranya di mata penggemar sepak bola Indonesia.

Bukan hanya dari Indonesia, media asing seperti Soha dari Vietnam juga ikut mengkritik penunjukan Al Kaf. Mereka menyebut bahwa kepemimpinannya dalam pertandingan sering menimbulkan kontroversi, dan pertandingan melawan Bahrain ini semakin memperkuat anggapan tersebut.

Kini, sorotan tajam tertuju pada AFC dan Ahmed Al Kaf, dengan banyak pihak yang menuntut transparansi dan keadilan dalam sepak bola, khususnya untuk pertandingan internasional.

Kecaman dari berbagai pihak pun terus mengalir, dan keputusan akhir pertandingan ini dipastikan akan terus menjadi perdebatan dalam waktuyang lama.

 

Loading