PATRAINDONESIA.COM – JAKARTA – Lembaga Kajian Pemilu Indonesia (LKPI) mengungkapkan hasil survei terbaru yang menunjukkan pasangan Rudy Mas’ud dan Seno Aji unggul dalam elektabilitas untuk Pilkada Kalimantan Timur 2024.
Survei ini menggambarkan preferensi masyarakat Kaltim yang ingin perubahan kepemimpinan.
Menurut Direktur Eksekutif LKPI Togu Lubis, pasangan Rudy-Seno mendominasi dengan tingkat elektabilitas 62,1 persen dalam simulasi pemilihan tertutup, jauh di atas pasangan petahana Isran Noor-Hadi Mulyadi yang meraih 33,2 persen.
“Rudy Mas’ud-Seno Aji adalah pilihan terbanyak masyarakat ketika ditanya siapa yang diinginkan menjadi gubernur dan wakil gubernur jika pilkada digelar hari ini,” ujar Togu, Kamis (7/11/2024).
BACA JUGA : Survei: Elektabilitas Rudy Mas’ud-Seno Aji Melesat, Ungguli Isran Noor-Hadi Mulyadi
Tak hanya dalam hal elektabilitas, pasangan Rudy-Seno juga unggul dalam tingkat kepercayaan masyarakat dengan skor rata-rata 89,7 poin, dibandingkan petahana Isran-Hadi yang hanya mencatat 53,6 poin.
Ini menunjukkan adanya harapan publik terhadap kepemimpinan yang lebih kredibel dan efektif.
Survei LKPI juga mengungkap faktor-faktor utama yang mempengaruhi pilihan masyarakat.
Sebanyak 37,7 persen responden mengaku memilih berdasarkan kepercayaan dan kesukaan terhadap kandidat, 34,6 persen karena program kerja, sementara aspek integritas dan kepribadian menyumbang 19,4 persen.
Ini memperlihatkan betapa pentingnya kepercayaan publik terhadap kandidat yang dianggap bersih dan berdedikasi.
Sebagian responden (10,3 persen) yang mendukung pasangan Rudy-Seno mengaku masih mungkin mengubah pilihan, sementara pada kubu Isran-Hadi angkanya lebih tinggi, yaitu 32,7 persen. Hal ini menjadi perhatian tersendiri, terutama dengan adanya isu praktik “money politics” di kalangan pemilih.
Berdasarkan survei, 18,2 persen pemilih mengaku bersedia mengubah pilihan jika diberi uang atau barang, dengan harapan nominal antara Rp100 ribu hingga Rp1 juta.
“Dalam survei ini, kami melihat bahwa money politics masih menjadi potensi ancaman bagi kualitas demokrasi, dan hal ini harus diwaspadai,” jelas Togu.
Ia menegaskan bahwa money politics dapat merugikan masyarakat, mengingat kepala daerah terpilih bisa saja terdorong untuk mengembalikan modal kampanye.
Dengan tingginya dukungan pada pasangan Rudy-Seno, Togu menyebut bahwa masyarakat Kalimantan Timur menginginkan kepemimpinan baru yang lebih dapat dipercaya untuk memperbaiki kesejahteraan.
“Ada ekspektasi besar terhadap kemajuan dan perubahan positif bagi Kaltim,” ujarnya.
Survei LKPI dilakukan pada 25 Oktober hingga 5 November 2024, melibatkan 1.850 responden di tujuh kabupaten dan tiga kota di Kalimantan Timur, dengan tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error sebesar 2,28 persen.
BACA JUGA : Pemugaran Astana Alnursari, PPK BPCB Kaltim Benarkan, dari 1.670 Papan Yang Bisa Dipakai Hanya 307
Pengamat politik Dedi Rohman menilai rendahnya elektabilitas Isran-Hadi disebabkan oleh kurangnya program yang relevan bagi masyarakat. Menurut Dedi, petahana gagal memelihara basis massa dan menunjukkan komitmen nyata dalam menjalankan program-program yang berpihak pada rakyat.
“Survei ini menunjukkan bahwa persepsi masyarakat Kaltim terhadap petahana cenderung negatif akibat ketidaksesuaian antara harapan dan realisasi program,” tambahnya.
Dedi juga menilai, petahana perlu meyakinkan publik tentang keberhasilan programnya selama ini jika ingin mempertahankan dukungan.
“Petahana harus membuktikan bahwa mereka telah berbuat banyak bagi Kaltim. Jika tidak, elektabilitas mereka akan sulit naik,” pungkasnya.