PATRAINDONESIA.COM (PALANGKA RAYA)
Dalam upaya meningkatkan kualitas pembinaan kepribadian dari anak binaan, Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Palangka Raya melaksanakan penandatanganan perjanjian kerja sama dengan pihak Universitas Muhammadiyah Palangka Raya.
Kerjasama ini dilaksanakan melalui pendekatan akademis dan praktis kepada anak binaan yang disediakan oleh para tenaga pendidik dari Universitas Muhammadiyah Palangka Raya.
Selain itu, program ini mencakup serangkaian kegiatan seperti konseling individu, pelatihan keterampilan sosial, dan program pendidikan karakter yang dirancang untuk membantu anak binaan mengembangkan potensi diri serta mempersiapkan diri untuk kembali ke masyarakat.
Kepala LPKA Kelas II Palangka Raya, Ngadi menyampaikan rasa terima kasihnya atas kedatangan pihak Universitas Muhammadiyah Palangka Raya atas kegiatan perjanjian kerja sama yang digelar.
Ia menambahkan, bahwa kegiatan kerja sama ini merupakan langkah penting dalam upaya rehabilitasi anak binaan khususnya yang berada di lingkungan LPKA Palangka Raya.
“Dengan adanya program bimbingan kepribadian ini, kami berharap dapat memberikan pembinaan yang lebih komprehensif dan efektif, sehingga anak binaan kami bisa lebih siap menghadapi kehidupan setelah masa pembinaan,” ujarnya, kemarin, di Palangka Raya.
Lebih lanjut, Ngadi menuturkan, melalui kerja sama yang dibangun ini kualitas layanan bimbingan kepribadian di lingkungan LPKA Kelas II Palangka Raya akan semakin meningkat.
“Melalui kerjasama ini diharapkan dapat memberikan harapan dan kesempatan baru bagi seluruh anak binaan dalam memperbaiki diri untuk mengubah masa depan mereka menjadi lebih baik di waktu yang akan datang,” tuturnya.
Sementara itu, Dekan Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Palangka Raya, Haris Munandar menambahkan, kegiatan tersebut juga bertujuan untuk memberikan pendampingan berkelanjutan bagi anak binaan yang dilakukan oleh Mahasiswa dan Mahasiswi di Fakultasnya.
“Sehingga, melalui kegiatan ini dapat terlaksana program pendampingan rehabilitasi, pendampingan konseling, pendampingan asesmen, dan kuliah lapangan,” pungkasnya. (*)