oleh

Ketua Umum PARFI Minta Poetra Nusantara Law Office Memberikan Perlindungan Hukum Kepada Insan Perfilman

-Hukum-44 Dilihat

PATRAINDONESIA.COM (BSD City) – Pengurus Persatuan Artis Film Indonesia (PARFI) meminta Poetra Nusantara Law Office (Kantor Hukum Poetra Nusantara) yang dipimpin oleh Willy Lesmana Putra memberikan perlindungan hukum kepada insan perfilman, usaha-usaha perfilman serta produk-produk film yang dihasilkan.

Hal itu dikemukakan Ketua Umum PARFI Alicia Djohar saat berkunjung bersama pengurus PARFI ke kantor Poetra Nusantara Law Office di Kawasan BSD City, Tangerang Selatan, Kamis (25/4/2024).

Dalam kesempatan tersebut, Alicia Djohar didampingi para sutradara kawakan seperti Aditya Gumay, Amir Gumay dan para insan perfilman seperti Qya Ditra, Egi Fazri, dan Nandito Djohar.

Executive Director Poetra Nusantara Law Office Willy Lesmana Putra menyambut baik permintaan Ketua Umum PARFI tersebut. Ia menjelaskan, perlindungan hukum di sini mencakup aspek yang luas, “Saya menyambut baik kedatangan Ketua Umum PARFI Bunda Alicia Djohar beserta rombongan. Apalagi ada senior saya Bang Aditya Gumay yang selama ini kita kenal sebagai suhunya dunia perfilman di tanah air,” kata Willy yang juga sebagai Wakil Kepala Badan Pengembangan UMKM dan Koperasi KADIN Indonesia itu.

Dalam kunjungan yang berlangsung sekitar dua jam tersebut, terjadi dialog yang melahirkan aneka ide kreatif, terutama tentang rencana kerjasama dengan kemasan film-film yang memberikan inspirasi kepada para anak muda dan juga pelaku usaha atau wirausaha di Tanah Air. “Masyarakat, khususnya dunia UMKM membutuhkan film-film yang menginspirasi dan juga mengedukasi. Selain itu, dewasa ini masyarakat membutuhkan film-film yang tidak hanya bisa ditayangkan di gedung bioskop,” papar Aditya Gumay, sutradara film legendaris Lenong Bocah yang ditayangkan stasiun televisi TPI tahun 1990-an itu serta segudang hasil karya lainnya.

Willy mengaku sangat surprise mendapat kunjungan para awak perfilman ini. “Ini menarik, karena banyak ide-ide segar yang bisa dikembangkan. Bukan hanya di bidang hukum, tetapi banyak hal yang bisa dikolaborasikan,” papar Willy. “Saat ini,” lanjut Willy, “KADIN Indonesia melalui Badan Pengembangan UMKM dan Koperasinya juga berencana membuat film yang terkait dengan UMKM.”

Para tamu tampak kerasan karena bisa berdialog santai sambil menikmati kopi dan cemilan Pisang Goreng “Shamiya”, yaitu sebuah produk UMKM yang saat ini sedang trending dan mendapat banyak penghargaan. Karena produk pisang goreng beku tersebut selain populer di pasar nasional, juga sudah menjelajah pasar manca negara. “Saya minta satu bungkus ya, enak dan renyah sekali. Yang ini nanti saya mau goreng di rumah,” kata Alicia Djohar sambil memasukkan kemasan Pisang Goreng beku Shamiya ke dalam tas jinjingan (goodie bag)-nya. (Wid/Red/PI).

Loading