oleh

Tri Adhianto-Harris Bobihoe Unggul di Pilwali Bekasi: Elektabilitas 52,1% Membuka Peluang Kemenangan

-Politik-506 Dilihat

PATRAINDONESIA.COMBEKASISurvei terbaru yang dirilis oleh Timur Barat Research Center (TBRC) memberikan gambaran menarik mengenai dinamika politik di Kota Bekasi menjelang Pilkada 2024.

Hasil survei yang berlangsung dari 7 hingga 15 Oktober 2024 ini menunjukkan bahwa pasangan Tri Adhianto dan Harris Bobihoe memimpin dengan elektabilitas 52,1%, memberi mereka peluang besar untuk memenangkan kontestasi.

Direktur Eksekutif TBRC, Johanes Romeo, menjelaskan bahwa survei ini menggunakan metode stratified multistage random sampling untuk memperoleh hasil yang akurat dan representatif.

Sebanyak 1.250 responden dipilih secara acak dari 12 kecamatan di Kota Bekasi, dengan margin of error sekitar 2,77% pada tingkat kepercayaan 95%.

Pendekatan ini memastikan keberagaman demografis dan proporsi jenis kelamin yang seimbang, menggambarkan pandangan masyarakat dengan lebih menyeluruh.

Dalam survei ini, responden diberikan dua jenis pertanyaan, yaitu pertanyaan terbuka (spontaneous awareness) dan pertanyaan tertutup (aided awareness). Pada pertanyaan terbuka, Tri Adhianto-Harris Bobihoe mendapat dukungan 41,9%, diikuti oleh Heri Koswara-Sholihin (28,7%), dan Uu Saeful Mikdar-Nurul Sumarheni (5,2%). Sebanyak 24,2% responden masih belum menentukan pilihan.

Sementara itu, pada pertanyaan tertutup, elektabilitas Tri Adhianto-Harris Bobihoe meningkat menjadi 52,1%, diikuti Heri Koswara-Sholihin dengan 33,4%, dan Uu Saeful Mikdar-Nurul Sumarheni sebesar 5,7%.

Romeo menambahkan bahwa popularitas dan tingkat kesukaan pasangan Tri Adhianto-Harris Bobihoe yang mencapai masing-masing 79,3% dan 78,8% menjadi faktor penting dalam tingginya elektabilitas mereka.

Di sisi lain, pasangan Heri Koswara-Sholihin memiliki popularitas 53,6% dan tingkat kesukaan 50,8%, sedangkan Uu Saeful Mikdar-Nurul Sumarheni hanya meraih 12,8% untuk popularitas dan 10,8% untuk kesukaan.

Berdasarkan hasil survei ini, pemilih di Kota Bekasi cenderung memilih berdasarkan pengalaman kandidat di pemerintahan (28,2%), integritas dan bebas dari korupsi (27,4%), serta kepedulian terhadap rakyat (21,9%). Faktor lain yang mempengaruhi pilihan termasuk visi misi kandidat, sifat religius, dan alasan lainnya.

Dari segi kemantapan pilihan, survei mengungkapkan bahwa 77,6% responden yakin dengan pilihannya, sementara 22,4% masih mungkin berubah.

Pengamat politik dari Universitas Indonesia, Muhammad Sutisna, menilai tingginya elektabilitas dan tingkat kemantapan ini mencerminkan kekuatan dukungan terhadap Tri Adhianto-Harris Bobihoe, yang berpotensi menjadi pasangan yang paling diperhitungkan dalam Pilkada 2024.

Sutisna menekankan pentingnya menganalisis berbagai faktor yang mempengaruhi preferensi pemilih, seperti rekam jejak kandidat, program kerja yang mereka tawarkan, serta sikap masyarakat terhadap isu-isu lokal yang relevan.

Seiring berjalannya waktu, dinamika politik di Kota Bekasi akan terus berubah, menarik perhatian berbagai pihak dan dapat mempengaruhi hasil akhir Pilkada.

Dengan dukungan signifikan yang telah mereka peroleh, Tri Adhianto-Harris Bobihoe memiliki peluang besar untuk tidak hanya memenangkan pemilihan, tetapi juga membawa perubahan positif bagi masyarakat Bekasi.

 

Loading