PATRAINDONESIA.COM-Bekasi – Seminar Akbar Hipnoterapi yang diselenggarakan oleh DPC PRAHIPTI Bekasi pada Rabu, 11 September 2024, sukses menarik minat peserta dari berbagai daerah.
Acara yang berlangsung di Rumah Makan Wulan Sari, Bekasi, ini dihadiri oleh 162 peserta dan lima praktisi hipnoterapi berpengalaman yang ahli dalam bidang kesehatan mental islami, gangguan psikosomatis, tumbuh kembang anak, akupunktur, hingga hukum.
Para praktisi tersebut merupakan bagian dari pengurus DPC PRAHIPTI Bekasi periode 2024-2029.
Ketua DPC PRAHIPTI Bekasi, Hj. Nafisah Sri Maryati, S.Psi., CHt, menyatakan bahwa acara ini adalah bagian dari program kerja mereka untuk mengedukasi masyarakat tentang manfaat hipnoterapi bagi kesehatan mental dan spiritual.
“Seminar ini adalah bentuk komitmen kami dalam memberikan solusi nyata melalui hipnoterapi yang bisa membantu kesejahteraan mental umat,” tuturnya dalam sambutan.
Narasumber utama, dr. Asep, menyampaikan materi terkait hipnoterapi Islami, dengan penekanan pada pentingnya memvalidasi luka hati agar tidak merusak tauhid seseorang.
Menurutnya, luka batin yang terabaikan dapat menyebabkan dampak psikologis yang serius dan merusak keyakinan. “Luka hati yang dipendam dapat merusak akidah serta menimbulkan dampak psikologis yang mendalam jika tidak segera disembuhkan,” jelas dr. Asep.
Dr. Ahmad Baihaqi, M.Kes., CHt, Wakil Ketua DPC PRAHIPTI Bekasi, juga berbicara tentang dampak psikologis luka hati yang dapat memicu gangguan psikosomatis.
“Tekanan emosional yang tidak diatasi dapat mempengaruhi kesehatan fisik kita,” ujarnya.
Selain itu, praktisi akupunktur dan Hipnopunktur, Yekti Andriani, S.T., menjelaskan bagaimana luka hati dapat menyebabkan penyumbatan energi di organ tubuh, yang pada akhirnya menimbulkan penyakit fisik.
“Energi negatif dari luka hati yang tidak terselesaikan dapat mengganggu aliran energi dalam tubuh,” tambahnya.
Inne Kusumawati, S.Psi., CHt., CT Mpm, mengangkat tema tentang dampak luka hati orang tua terhadap perkembangan anak, terutama terkait spektrum autisme dan gangguan lainnya.
Menurutnya, perasaan tidak teratasi pada orang tua dapat memicu masalah serius pada anak.
Pada sesi akhir, Hj. Nafisah menutup dengan membahas aspek psikologi forensik, di mana luka hati yang tidak diatasi bisa menjadi faktor pemicu perilaku kriminal, seperti KDRT.
“Kasus-kasus hukum seperti KDRT sering kali dipicu oleh luka batin yang tidak tervalidasi,” jelasnya.
Seminar ini ditutup dengan sesi hipnoterapi massal oleh dr. Asep, yang memberikan pengalaman langsung kepada peserta tentang bagaimana hipnoterapi dapat membantu menyembuhkan luka batin.
Peserta pun menyambut acara ini dengan antusiasme tinggi, banyak yang berharap agar seminar serupa diadakan kembali.
“Seminar ini benar-benar membuka wawasan saya tentang pentingnya penyembuhan luka hati,” ujar salah satu peserta.
DPC PRAHIPTI Bekasi mengumumkan rencana untuk menggelar seminar serupa pada 20 Oktober 2024 di lokasi yang sama.
Informasi Sekretariat DPC PRAHIPTI Bekasi:
1. Klinik Hipnomedika, Jl. Rambutan No. 09 RT/RW 03/011, Kel. Jatimakur, Pondok Gede, Bekasi 17413.
2. Jl. Masjid Baitul Salam No. 15a, Jatiasih, Kota Bekasi.
Email: prahipti.dpcbekasi@gmail.com.
Laporan : Ardy