PATRAINDONESIA.COM (Demak) – Sebanyak 89 desa di Kabupaten Demak, terendam banjir akibatnya jebolnya 6 tanggul dan meluapnya sungai di beberapa titik di Demak. Banjir ini memberikan dampak terhadap 97.147 jiwa dan 24.946 jiwa di antaranya mengungsi (Data BPBD Demak, Senin 18 Maret 2024 pukul 15.00 WIB).
Pemkab Demak pun telah menetapkan status tanggap darurat bencana banjir dan bencana alam lainnya menyusul terjadinya banjir di Kabupaten Demak untuk kedua kalinya pada tahun 2024 ini.
Laporan Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Demak pada Senin (18/3) mencatat sebanyak 89 desa di 11 kecamatan terendam banjir dengan ketinggian antara 30-80 sentimeter.
Kecamatan terdampak banjir antara lain meliputi Demak Kota, Karangtengah, Sayung, Mranggen, Wonosalam, Karanganyar, Karangawen, Kebonagung, Guntur, Dempet dan Gajah.
Hingga Senin (18/3) BPBD Kabupaten Demak masih bersiaga dengan kondisi banjir. BPBD Kabupaten Demak melaporkan tinggi air di wilayah Demak kota pada Senin pagi mencapai lutut orang dewasa.
Sementara itu, Pemrov Jateng hari ini (18/3) telah menggelar Rapat Koordinasi Penanggulangan Bencana di kantor gubernur Provinsi Jawa Tengah.
Rapat ini dihadiri oleh pejabat bupati Bupati Jawa Tengah Nana Sudjana, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto, Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Dwikorita Karnawati, Kapolda Jawa Tengah Ahmad Luthfi, Pangdam IV/Diponegoro Deddy Suryadi, dan Komisi VIII DPR RI Wisnu Wijaya AP.
Rapat koordinasi diikuti oleh Bupati dan Walikota serta perwakilan organisasi perangkat daerah terdampak bencana banjir di Jawa Tengah.
Pada kesempatan ini, BNPB menyerahkan bantuan dukungan operasional guna percepatan penanganan bencana banjir di wilayah Jawa Tengah berupa Dana Siap Pakai (DSP) kepada sembilan pemerintah daerah terdampak banjir masing-masing sebesar Rp 250 juta. (*/Red/PI)