Patra Indonesia.com| Jakarta–
Ojol Indonesia baru bersitegang dengan aplikator. Mereka menuntut potongan 20% diturunkan. Dan aplikator seperti Grab dan Gojek cuek bebek. Gak peduli.
Eh, tiba-tiba muncul kabar menyentak. Perusahaan penerbangan AirAsia bersiap meluncurkan ojol baru.
Maskapai penerbangan ini bakal merambah layanan berbagi tumpangan (ride hailing) taksi dan ojek online di Malaysia, seperti Gojek dan Grab.
“Kami akan segera meluncurkan layanan ride-hailing di Malaysia,” kata Pendiri sekaligus CEO AirAsia Tan Sri Tony Fernandes.
Ia mengatakan, layanan taksi dan ojek online akan diintegrasikan dengan bisnis penerbangan.
Sebenarnya layanan berbagi tumpangan lebih dulu disediakan oleh Gojek dan Grab di Asia Tenggara. Meski begitu, Fernandes tak merasa tertinggal. Justru AirAsia diuntungkan, lantaran pasarnya sudah terbentuk.
Itu membuat biaya masuk ke pasar menjadi rendah.
“Saya tidak perlu membuang semua uang untuk eksperimen, membangun teknologi, melatih pengemudi maupun pasar tentang cara memesan. Mereka (Gojek dan Grab) telah melakukan semuanya untuk saya,” kata Fernandes.
Grab sudah hadir di Malaysia sejak 2012, dengan nama GrabTaxi.
Di Malaysia, startup lokal Dego Ride juga sudah mencoba layanan ojek online. Pesaing lainnya yakni MyCar, EzCab, Dacsee, Riding Pink, dan MULA.
Sebelum merambah ride-hailing, AirAsia lebih dulu meluncurkan jasa pesan-antar makanan (food delivery) di Singapura.
Yang menarik, pengantaran makanan di Singapura ini tidak menggunakan motor, melainkan menggunakan pesawat tanpa awak alias drone. (*/yes/red/PI)
Kerennnnnnnnnnn,moga potongannya tdk 20%