oleh

Waketum Driver Legend Indonesia dilaporkan Polisi, Terkait Pemukulan Wartawan

PATRAINDONESIA.COM – (Jakarta). Kekerasan terhadap awak media atau wartawan kembali terjadi, pemukulan tersebut dilakukan oleh Antonio Lee Wakil Ketua Umum Driver Legend Indonesia (DLI).

Maruly selaku wartawan PATRAINDONESIA.COM menunturkan kejadian berawal adanya undangan Aniversary DLI ke 3 tahun di Pisangan, Jakarta Timur, Sabtu, (16/07/2020), karena undangan tersebut Marully hadir bersama dengan rekannya untuk melakukan peliputan.

“Atas perintah pimpinan redaksi saya dan tim hadir untuk kebutuhan liputan media kita, dan semua berjalan lancar sampai acara tersebut selesai”, tutur Marully

Setelah acara selesai Marully dan rekannya memutuskan meninggalkan lokasi  untuk keperluan peliputan selanjutnya ditempat lain, karena mendengar informasi Ketua Umum Patra Indonesia Sejahtera, Anton Yamin berada di area Rawamangun, Jakarta Pusat, Maruly berniat untuk menyusulnya.

Foto: Bukti laporan penganiayaan di Polres Metro Jakarta Timur (doc.PatraIndonesia.com)

Setiba di Rawamangun Anton Yamin bersama beberapa rekan-rekan DLI sedang berbincang-bincang santai seputaran acara DLI, tiba-tiba ada ketegangan antara Marully dan Antonio, sempat terjadi cekcok mulut, untuk menghindari hal yang tidak diinginkan.

Maruly menambahkan bahwa dirinya memutuskan untuk pergi meninggalkan lokasi tersebut, tiba-tiba Antonio menghadang laju motor milik Marully, dan memukulnya, Ketum Patra Indonesia Anton Yamin dan beberapa rekan-rekan lainnya sempat melerai namun Antonio tetap melayangkan pukulan beberapa kali, hingga korban terjungkal.

Akibat pemukulan yang dialaminya pada Minggu dini hari (17/07/2020) tersebut Marully langsung melakukan visum mengakibatkan luka memar pada hidung, pipi kiri, bibir dan melaporkan kejadian tersebut ke Polres Metro Jakarta Timur, dengan nomor LP/B/1604/VII/2022/SPKT/Polres Metro Jakarta Timur/Polda Metro Jaya dengan pasal 352 KUHP.

Saat dihubungi via sambungan WhatsApp kepada PatraIndonesia.com, Antonio Lee mengakui kejadian pemukulan tersebut, dalam keterangannya ia menjelaskan bahwa dirinya tersinggung dengan korban akibat obrolan yang terjadi saat di Rawamangun, “Saya tersinggung dengan kata-kata dia, dari pada saya dipukul duluan ya saya pukul dulu dia”, jelasnya.

Apa yang disampaikan oleh pelaku Maruly menegaskan bahwa ia tidak ada upaya untuk memukul duluan, “Bagaimana saya mau mukul duluan posisi saya sedang mengendarai motor, saat dia menghalangi motor saya, dia langsung memukul, saya sempat menangkis tapi karena pukulannya kencang saya jatuh” pungkasnya.(Asen/Red/PI).

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Loading

Komentar

4 komentar

  1. Selesaikan ke jalur hukum kawan2 saya selalu dukung rekan2 posisi bener jangan takut maju terus pantang mundur,,,semangat tim

Komentar ditutup.