PATRAINDONESIA.COM – BEKASI – Hasil survei terbaru dari Lembaga Kajian Pemilu Indonesia (LKPI) menunjukkan dominasi pasangan Tri Adhianto dan Harris Bobihoe dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Bekasi 2024.
Survei ini mengukur berbagai aspek preferensi politik warga Kota Bekasi.Dalam survei tersebut, Tri Adhianto, yang saat ini menjabat sebagai Wakil Walikota sekaligus Pelaksana Tugas (Plt) Walikota Bekasi, memperoleh tingkat kepuasan publik yang signifikan.
Menurut Direktur Eksekutif LKPI, Togu Lubis, 79,2% responden menyatakan puas dengan kinerja Tri, sementara 10,2% merasa tidak puas, dan 19,6% tidak memberikan penilaian.
Selain itu, survei ini juga menilai tingkat kepercayaan publik terhadap tiga pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota. Pasangan Tri Adhianto dan Harris Bobihoe meraih tingkat kepercayaan publik tertinggi dengan 89,7%, diikuti pasangan Heri Koswara dan Sholihin dengan 57,2%, serta UU Saeful Mikdar dan Nurul Sumarheni yang mengantongi 36,7%.
Dalam hal popularitas dan akseptabilitas, Tri Adhianto dan Harris Bobihoe kembali unggul dengan tingkat popularitas 81,2% dan akseptabilitas 80,4%. Pasangan Heri Koswara dan Sholihin mendapatkan 58,4% dalam hal elektabilitas dan 52,6% dalam akseptabilitas.
Sementara itu, pasangan UU Saeful Mikdar dan Nurul Sumarheni mencatatkan elektabilitas 28,4% dan akseptabilitas 32,3%.Simulasi “Top of Mind” dan Elektabilitas survey juga melakukan simulasi “top of mind” untuk melihat pilihan spontan responden terkait pasangan calon.
Hasilnya, Tri Adhianto dan Harris Bobihoe menjadi yang paling banyak disebut oleh responden dengan 47,1% suara, disusul Heri Koswara dan Sholihin dengan 29,6%, dan pasangan UU Saeful Mikdar serta Nurul Sumarheni hanya meraih 4,1%.
Ketika diukur lebih lanjut melalui pertanyaan tertutup, hasil survei mengungkap bahwa elektabilitas pasangan Tri Adhianto dan Harris Bobihoe mencapai 53,7%, unggul jauh dari Heri Koswara dan Sholihin yang meraih 32,8%, serta UU Saeful Mikdar dan Nurul Sumarheni yang hanya mendapat 4,9%. Sebanyak 8,9% responden menyatakan tidak akan memilih.
Survei ini melibatkan 1.200 responden yang tersebar di 56 kelurahan di Kota Bekasi, dengan margin of error sebesar 2,83% dan tingkat kepercayaan 95%. Pengambilan data dilakukan melalui wawancara tatap muka dari 25 September hingga 4 Oktober 2024.
Analisis Pengamat PolitikPengamat Politik dari Nahdlatul Ulama, Rikal Dikri, mengomentari bahwa survei ini memberikan gambaran kuat mengenai posisi Tri Adhianto sebagai petahana.
Dengan elektabilitas yang mencapai 53,7%, Tri dipandang telah melewati angka psikologis yang diperlukan bagi seorang petahana untuk kembali terpilih, yaitu di atas 50%.
Rikal juga mencatat adanya korelasi antara kepuasan publik terhadap kinerja Tri yang mencapai lebih dari 75% dengan elektabilitasnya yang tinggi.Rikal menyoroti bahwa peran Tri Adhianto dalam menangani pandemi COVID-19 di Kota Bekasi menjadi salah satu faktor utama tingginya tingkat kepuasan publik.
Kota Bekasi bahkan meraih penghargaan sebagai daerah dengan penanganan terbaik di Jawa Barat, terutama saat Stadion Patriot Chandrabaga dijadikan Rumah Sakit Darurat COVID-19.Sementara itu, kinerja Heri Koswara sebagai anggota DPRD empat periode dinilai tidak dirasakan oleh seluruh warga Kota Bekasi, kecuali di daerah pemilihannya dan yayasan pendidikan yang ia kelola.
Rikal juga menyebutkan adanya praktik jual beli kursi di sekolah negeri yang masih berlangsung di Kota Bekasi, yang turut memengaruhi pandangan publik terhadap pasangan UU Saeful Mikdar, mantan Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi.
Dengan hasil survei yang menguntungkan Tri Adhianto dan Harris Bobihoe, Pilwalkot Bekasi 2024 tampaknya akan menjadi arena yang menantang bagi pasangan calon lainnya.