PATRAINDONESIA.COM-NTT-Lembaga Kajian Pemilu Indonesia (LKPI) baru saja merilis hasil survei terkait pemilihan gubernur dan wakil gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) 2024.
Survei ini menggambarkan peta kekuatan elektoral tiga pasangan calon yang bersaing di Pilkada NTT, dengan tujuan memahami preferensi masyarakat terkait calon pemimpin daerah mereka.
Berdasarkan survei terbuka yang dilakukan LKPI, pasangan nomor urut 2, Melki Laka Lena – Johni Asadoma, berhasil meraih suara sebesar 38,7%. Direktur Eksekutif LKPI, Togu Lubis, mengungkapkan bahwa jika Pilkada digelar hari ini, pasangan tersebut akan menjadi pemenang.
Di posisi kedua, pasangan Fransiskus Lema – Jane Natalia Suryanto memperoleh 31,6%, sementara pasangan Simon Petrus Kamlasi – Adrianus Garu hanya mendapatkan 16,1%. Sebanyak 13,6% responden tidak memberikan jawaban.
Dalam simulasi tertutup dengan pertanyaan spesifik, hasil survei menunjukkan dukungan lebih tinggi untuk Melki Laka Lena – Johni Asadoma dengan perolehan 42,7%.
Fransiskus Lema – Jane Natalia Suryanto tetap di posisi kedua dengan 32,3%, dan Simon Petrus Kamlasi – Adrianus Garu di posisi ketiga dengan 17,6%.
Survei juga menunjukkan tingkat kemantapan pilihan masyarakat. Sebanyak 89,4% responden yang memilih Melki-Johni mantap dengan pilihannya, sementara Fransiskus-Jane mendapatkan kemantapan sebesar 77,3%. Simon Petrus-Adrianus menunjukkan kemantapan sebesar 87,2%.
LKPI juga mengevaluasi persepsi responden mengenai integritas, kompetensi, dan komitmen para kandidat.
Pasangan Melki-Johni dinilai memiliki atribut tersebut oleh 82,7% responden, diikuti Simon Petrus-Adrianus dengan 64,7%, dan Fransiskus-Jane dengan 60,7%.
Togu menambahkan, survei ini dilakukan pada periode 1-10 Oktober 2024, melibatkan 1.580 responden dari berbagai kabupaten dan kota di NTT, dengan margin of error ±2,46% dan tingkat kepercayaan 95%. Responden dipilih secara acak dan diwawancarai tatap muka.
Dalam survei ini juga terungkap bahwa isu utama yang diinginkan masyarakat NTT untuk diperjuangkan oleh pemimpin mereka adalah penyediaan lapangan kerja (25,4%), jaminan kesehatan dan kesejahteraan (24,2%), harga bahan pokok yang terjangkau (20,9%), pendidikan yang murah (15,3%), serta akses subsidi pupuk dan BBM bagi nelayan (14,2%).
Sementara itu, pengamat politik Universitas Indonesia, Muhammad Sutisna, menilai lonjakan elektabilitas Melki Laka Lena – Johni Asadoma merupakan efek dari kemenangan telak Prabowo-Gibran di NTT pada Pilpres sebelumnya.
Ia juga menyebut Melki Laka Lena dikenal luas berkat kiprahnya di DPR RI, sementara popularitas Johni Asadoma sebagai mantan Kapolda NTT turut memperkuat elektabilitas pasangan ini.
Dengan peta dukungan yang terus berkembang, pasangan Melki-Johni tampaknya semakin mantap untuk menguasai perolehan suara Di pilkada NTT 2024.