oleh

Survei IDM Pilkada Bekasi 2024: Strategi Framing di Balik Keunggulan Tri Adhianto-Harris Bobihoe?

-Politik-605 Dilihat

PATRAINDONESIA.COM – BEKASI – Dalam persaingan politik yang semakin ketat menjelang Pilkada Bekasi 2024, hasil survei Indonesia Development Monitoring (IDM) menunjukkan keunggulan pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota, Tri Adhianto-Harris Bobihoe, dengan angka elektabilitas mencapai 54,1%.

Survei ini, yang dilakukan pada 2 hingga 10 Oktober 2024 dengan melibatkan 1.700 responden, mengindikasikan dominasi pasangan ini dibandingkan dengan pesaingnya, Heri Koswara-Sholihin dan Uu Saeful Mikdar-Nurul Sumarheni.

Namun, di balik angka yang menggembirakan tersebut, terdapat pertanyaan penting mengenai akurasi dan makna hasil survei ini.

Apakah angka-angka tersebut benar-benar mencerminkan preferensi pemilih yang sesungguhnya, ataukah lebih merupakan produk dari strategi kampanye yang cermat dan teknik framing yang dirancang untuk mempengaruhi persepsi masyarakat?

Dalam konteks ini, penting untuk menggali lebih dalam dan menganalisis bagaimana pengaruh kampanye visual dan penggunaan survei dalam membentuk opini masyarakat.

Dalam analisisnya, Ardiansyah, Digital Analisa BRAHMA Digital Campaign Consultant, memberikan wawasan mendalam mengenai hasil survei ini dan menyatakan bahwa keunggulan pasangan Tri Adhianto-Harris Bobihoe dapat dilihat sebagai bagian dari strategi framing untuk menciptakan kesan dominasi di mata publik.

Menurutnya, kampanye berbasis baliho dan iklan jalanan, yang dilihat secara masif oleh responden, lebih cenderung meningkatkan popularitas calon dibandingkan elektabilitas nyata.

Dalam konteks survei IDM, tingginya persentase responden yang mengaku melihat iklan kampanye Tri Adhianto-Harris di jalan (38,7%) maupun di media sosial (24,2%) tidak selalu berarti bahwa para responden ini akan benar-benar memilih pasangan tersebut.

Baliho dan iklan visual, menurut Ardiansyah, hanya mampu meningkatkan pengenalan nama (name recognition) dan lebih sering menghasilkan jawaban spontan dari responden, yang mengingat calon karena sering melihatnya, tanpa memahami visi, misi, atau program calon secara mendalam.

Analisis ini sejalan dengan pandangan bahwa pendapatan visual tidak sejalan dengan elektabilitas. Baliho mungkin berhasil menarik perhatian, namun pengenalan visual yang diperoleh tidak mewakili dukungan yang substansial.

Jawaban responden dalam survei cenderung semu karena didasarkan pada pengaruh visual semata, bukan pada pemahaman akan kemampuan calon untuk menyelesaikan masalah atau memenuhi kebutuhan masyarakat.

Elektabilitas, yang lebih terkait dengan kepercayaan pemilih terhadap kemampuan calon, tidak dapat dibangun hanya melalui visualisasi kampanye, melainkan harus berdasarkan pemahaman mendalam akan program kerja dan solusi nyata yang ditawarkan oleh calon.

Lebih jauh lagi, Ardiansyah menggarisbawahi bahwa penggunaan survei dalam kampanye politik sering kali menjadi alat untuk menciptakan narasi tertentu.

Dalam hal ini, hasil survei yang menempatkan Tri Adhianto-Harris jauh di depan pesaingnya dapat dilihat sebagai upaya framing, di mana survei digunakan sebagai alat manipulasi psikologis bagi pemilih yang masih ragu atau belum menentukan pilihan.

Dengan dipublikasikannya angka elektabilitas yang tinggi, survei tersebut berpotensi menggiring opini publik, menciptakan kesan bahwa pasangan ini memiliki peluang besar untuk menang, sehingga mempengaruhi pemilih yang cenderung mendukung kandidat yang dianggap lebih populer atau berpeluang menang.

Dengan demikian, hasil survei IDM yang menunjukkan keunggulan pasangan Tri Adhianto-Harris Bobihoe bukan sekadar cerminan dukungan nyata masyarakat, melainkan kemungkinan besar merupakan strategi kampanye yang memanfaatkan survei sebagai instrumen framing.

Seperti yang diungkapkan Ardiansyah, konsentrasi pada baliho dan kampanye visual hanya meningkatkan popularitas secara dangkal, sementara elektabilitas yang nyata harus dibangun melalui program-program substantif yang mampu mengatasi permasalahan masyarakat.

Loading

Komentar

Tinggalkan Balasan