oleh

Rumah Nenek Kubil Tak Layak, Pemerintah Akan Perbaiki

 

PATRAINDONESIA.COM (Bekasi) – Terlihat sebuah rumah yang berdiri seluas tanah 124 M2 “Seratus dua puluh empat meter persegi”, secara fisik tidak layak dihuni, lokasi yang berada di tengah kota, persisnya di Kp.Cabang Kebon Kopi RT.01/RW 07 Desa Karang Asih, Kecamatan Cikarang Utara – Kabupaten Bekasi Jawa Barat. Kamis (18/07/2024).

Nene Kubil yang berusia (64) merupakan salah satu warga Desa Karang Asih dengan hidup dan kondisi rumah tak layak huni. Meski bermukim di tengah kota namun Nene Kubil hidup dalam keterbatasan tinggal berdua dengan anaknya, sembari berjualan gorengan di depan rumahnya

Rumah yang ditempati Nene Kubil berpintu satu, berlantaikan tanah, dan pagar rumahnya pun kondisinya bolong dengan atap yang sudah rapuh, kondisi ini bisa saja suatu saat akan terjadi robohnya rumah Nenek Kubil.

Ema Kubil, warga sekitar memanggilnya, dirinya berharap kepada pemerintah desa dan daerah agar bisa membantu memperbaiki rumahnya yang sudah tidak layak dan cukup lama dalam kondisi rapuh.

“Dirinya mengatakan sudah pernah rumahnya diusulkan bahkan pihak desa sempat mengambil gambar fisik rumahnya, tapi hingga kini rumah Ema Kubil belum kunjung mendapatkan bantuan dari pemerintah, kata Ema Kubil kepada wartawan di rumahnya.

Rumah Ema Kubil yang berdinding anyaman bambu yang sudah bolong, hal itu bisa saja ambruk karena rapuh. Sementara itu bagian kamarnya berlantaikan tanah tanpa tempat tidur, dan atap yang berlapiskan plastik yang kusam,sering kali mengalami kebocoran saat hujan turun.

Di tempat yang sama, Eti Sugiarti (30) tahun, anak ketiga dari empat bersaudara, dirinya mengaku sebagai kepala keluarga sekaligus tulang punggung di keluarganya, bahwa Eti sejak lama hidup bersama satu rumah dengan Ema Kubil yang merupakan ibu kandungnya, dan dirinya pun sebagai anak yang merasakan penderitaan orang tuanya,

“Sudah berusaha mengusulkan kepada pihak terkait agar rumahnya mendapatkan bantuan,” ujarnya.

Sambung Eti, “dulu pernah pada masa jabatan lurah Asep rumah saya di mintai berkas dan di foto-foto tapi hingga kini tidak ada kelanjutannya,” paparnya.

“Harapan saya sebagai warga Desa Karang Asih dan anak dari Ema Kubil, berharap rumah saya jangan sampe kebocoran lagi, biar kami dan orang tua bisa tidur nyaman, kami gak minta bagus, yang penting rumah kami bisa layak di tempatinnya,”ujar Eti.

Sementara itu, Camat Cikarang Utara Enop Can, saat di konfirmasi lewat  WhatsApp, mendengar warganya butuh bantuan, Camat Enop Can, langsung sigap dan tanggap, dirinya akan segera berkomunikasi dengan Kepala Desa Karang Asih, agar rumah Ema Kubil segera menjadi skala prioritas.tegasnya camat Cikarang Utara.

“Saya seneng ada laporan seperti ini, sehingga saya sebagai Camat Cikarang Utara mengetahui bahwa masih ada warga yang memang wajib dibantu,”ucap Enop

Hal senada pun di sampaikan pihak pemerintah desa Karang Asih, atas laporan yang sudah diterima, pihak pemerintah desa Karang Asih langsung memanggil tim dari rutilahu, agar rumah Ema Kubil segera di tindak lanjuti.tutupnya. (Marulloh/Red/PI).

Loading