PATRAINDONESIA.COM (Lampung Barat) – Rabu sore (23/10/2024) pukul 16.30 WIB Ryan dan ketiga temannya memutuskan untuk melakukan perjalanan ke Kecamatan Suoh Kabupaten Lampung Barat, terkenal dengan keindahan Danau Asam dan Kawah Nirwana. Mereka bersemangat, meskipun tahu perjalanan ini tidak akan mudah. Namun, mereka siap menghadapi tantangan.
Setelah menempuh perjalanan jauh dengan mobil, mereka memasuki jalur berbukit yang sempit dan berkelok-kelok. Jalanan yang rusak menambah kesulitan. Setiap kali mobil mereka melaju, suara kerikil yang terhempas dan guncangan membuat jantung mereka berdebar. Iwan, yang duduk di kursi penumpang depan samping pengemudi mulai merasa cemas saat melihat jurang di sebelah kanan dan kiri.
“Apakah kita benar-benar memilih jalur ini?” tanya Ryan kepada teman-temannya sambil mencoba mengendalikan mobil yang bergetar hebat.
“Ya, kita harus percaya! Danau Asam dan Kawah Nirwana menunggu kita!” jawab Iwan, berusaha menenangkan semua orang.
Setelah melewati beberapa tikungan tajam, mereka tiba di sebuah bukit tinggi. Ryan menghentikan mobilnya sejenak dan digantikan dengan Iwan sebagai pengemudinya untuk mengatur napas dan memeriksa peta. Di sinilah perjalanan mulai menjadi lebih menantang. Jalanan menjadi semakin terjal, dipenuhi lumpur dan batu-batu besar.
“Ini gila! Kita harus lebih hati-hati,” kata Asen, yang duduk di kursi belakang, sambil menggenggam kursi belakang.
Iwan melanjutkan perjalanan, dan mereka melewati jalan yang semakin sulit. Mobil mereka terjebak di sebuah tanjakan, Suasana menjadi tegang ketika mereka menyadari mobil tidak bisa bergerak maju pukul 22:00 WIB.
“Bagaimana kalau kita mendorong?” saran Ryan.
Setelah beberapa usaha, akhirnya mereka berhasil mendorong mobil keluar dari genangan, meski dengan pakaian sedikit kotor. Mereka melanjutkan perjalanan dengan lebih berhati-hati, sambil menikmati pemandangan alam yang gelap dan berembun di sekitar mereka.
Akhirnya, setelah berjam-jam berjuang melewati jalur yang terjal dan berbahaya, mereka tiba di Kecamatan Suoh.
Siangnya diperlihatkan Keindahan Danau Asam dan Kawah Nirwana yang tenang membuat semua kelelahan dan ketegangan selama perjalanan terbayar lunas.
“Meskipun perjalanan kita berat, semua ini sepadan,” ujar Ryan dengan senyuman, melihat air danau yang berkilau.
Mereka menghabiskan waktu di danau, merasakan ketenangan dan keindahan yang sulit dipercaya. Perjalanan yang terjal dan penuh rintangan justru menjadi bagian berharga dari pengalaman mereka, membuat setiap momen di Danau Asam semakin berarti.
Dengan sekelas kopi dan menikmati rebusan mie instan menjadi kenikmatan kesederhanaan dalam momentum di Danau Asam dan Kawah Nirwana.(Asen/Red/PI).
Komentar