oleh

Lalai Tidak Terapkan Protokol, Covid-19 di Amerika Serikat Kembali Meledak 10 Kali Lipat

-Tak Berkategori-6 Dilihat

Patra Indonesia.com |Jakarta

Di belahan dunia lain, Pandemi Covid-19 semakin mengkhawatirkan. Kenapa? Setelah euforia karena merasa covid-19 sudah mereda, warga merasa bebas. Dan karena itu, mereka lalai tidak berdisiplin menerapkan masker, menjaga jarak dan mencuci tangan.

Apa akibatnya? Contoh
di Amerika Serikat (AS) kini dilanda kepanikan. Corona meledak kembali. Meski memiliki angka vaksinasi yang cenderung tinggi, negara itu tetap mengalami peningkatan infeksi yang signifikan. Pada Agustus 2021 ini, penderita melonjak lebih dari 1000% bila dibandingkan Juni lalu.

Sebagaimana dikutip CNBC dari New York Times, pada akhir Juni lalu rata-rata kasus infeksi di Negeri Paman Sam masih berada di level 11 ribuan per minggunya. Namun saat ini rata-rata infeksi mingguan telah mencapai 141 ribu kasus perharinya.

Ini merupakan kenaikan lebih dari 10 kali lipat!

Para analis kesehatan menganggap kenaikan tinggi ini terjadi akibat dari pelonggaran-pelonggaran yang berlaku pada liburan musim panas. Di mana publik seakan sudah menganggap corona telah hilang dan mengabaikan protokol.

“Kita berada di pertengahan musim panas, orang-orang mulai berkumpul, mereka dalam kelompok yang besar. Vaksin telah membuat mereka merasa aman, dan mereka lupa dengan protokol kesehatan,” kata dr. Perkin Halkitis, dekan di Rutgers School of Public Health, dalam wawancara bersama CNBC International.

Kenaikan dalam sepekan terakhir paling signifikan terlihat di lima negara bagian. Yakni Florida, Louisiana, Mississippi, Oregon, dan Hawaii.

Hal ini semakin membebani fasilitas kesehatan di negara bagian itu. Di Hawaii misalnya, petugas kesehatan bahkan telah menyatakan kekhawatirannya bahwa negara bagian kepulauan Pasifik itu tidak akan mampu menangani pasien Covid-19.

“Kami sedang ‘terbakar’. Ketika kita memiliki rumah sakit yang benar-benar khawatir untuk dapat merawat orang, itu adalah krisis,” kata Direktur Kesehatan Hawaii, Dr. Elizabeth Char.

“Ketika kita melihat pertumbuhan eksponensial dalam jumlah orang yang terinfeksi Covid-19 setiap hari dengan 2.000 orang dalam tiga hari terakhir, itu adalah krisis. Dan pada titik di mana kita membanjiri sumber daya kita, itu adalah bencana.”

AS sendiri merupakan salah satu negara dengan progress vaksinasi tercepat. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit mengatakan pada hari Selasa (17/8/2021) sekitar 198,9 juta orang telah menerima setidaknya satu dosis vaksin Covid-19. Termasuk sekitar 168,9 juta orang yang telah sepenuhnya divaksinasi.

Dengan penambahan ini, AS tetap menjadi negara yang menemukan kasus Covid-19 terbanyak di dunia. Negara pimpinan Presiden Joe Biden itu mencatatkan 37,1 juta infeksi yang diiringi 623.237 kematian. (*/yes/red/PI)

Loading