oleh

Kemendagri Dukung Literasi Untuk Wujudkan Bangsa Yang Cerdas Dan Berbudaya

PATRAINDONESIA.COM (BOGOR) – Dirjen Bina Pembangunan Daerah, Kemendagri membuka lokakarya penyusunan panduan perencanaan dan penganggaran replikasi program literasi kelas awal program kerja sama Pemerintah RI-UNICEF Periode 2021-2025 yang dilaksanakan pada 14 September 2022, bertempat di Hotel Royal Bogor.

Pada pengantarnya, Teguh Setyabudi selaku Dirjen Bina Pembangunan Daerah menyampaikan Program Kerja Sama Pemerintah RI dan UNICEF Periode 2021-2025 bertujuan untuk mendukung Indonesia dalam mewujudkan pemenuhan hak-hak semua anak, seperti yang tercantum dalam Konvensi Hak Anak (KHA) dan diuraikan dalam RPJMN 2020-2024.

Program ini akan mendukung kebijakan nasional dan kebijakan daerah dalam melaksanakan hak-hak anak dengan mengadopsi agenda pembangunan berkelanjutan 2030 (SDGs).

Lebih lanjut, Teguh menyampaikan bahwa secara kuantitas pemenuhan hak untuk memperoleh pendidikan bagi warga negara hampir terwujud. Hal ini dapat dilihat dari Angka Partisipasi Sekolah (APS) pada pendidikan formal yang terus meningkat.

Berdasarkan Data BPS 2021, APS usia 7 sampai 12 tahun sudah mencapai 99,19%, usia 13–15 tahun mencapai 95,99%, dan usia 16–18 tahun mencapai 73,09%.

Hal ini menunjukkan pada usia sekolah 7 sampai 15 tahun hampir seluruhnya telah mengikuti pendidikan secara berjenjang SD dan sederajat, dan SMP dan sederajat.

Namun demikian secara kualitas, pendidikan belum mencapai terbaik.

Saat ini, pendidikan di Indonesia masih belum bisa bersanding dengan negara maju lainnya.

Berdasarkan hasil studi PISA (Program for International Student Assessment) tahun 2018 yang diterbitkan pada Maret 2019, dalam kategori membaca, sains dan matematika, Indonesia baru bisa menduduki peringkat 74 dari 79 negara.

Hal ini menunjukkan masih kurangnya kualitas pendidikan di Indonesia.

Teguh juga menyampaikan, kemampuan membaca (literasi) merupakan dasar untuk menguasai berbagai bidang studi.

Jika anak pada usia sekolah permulaan tidak segera memiliki kemampuan membaca, maka ia akan mengalami banyak kesulitan dalam mempelajari berbagai bidang studi pada kelas-kelas berikutnya. (Lucia/Red/Pi)

Loading