oleh

Jony Santoso Soroti Transparansi Survei Elektabilitas Pilkada Kota Bekasi, Desak Keterbukaan dari Etos Indonesia Institute

-Politik-217 Dilihat

PATRAINDONESIA.COM – BEKASI – Kekhawatiran mengenai transparansi dan akurasi metode survei elektabilitas kandidat Pilkada Kota Bekasi mencuat. Jony Santoso, Koordinator Tim Media Pemenangan pasangan UU-Nurul (UU Saiful Mikdar dan Nurul Sumarheni), dalam wawancara dengan patraindonesia.com , Senin (14/10/2024), menyoroti sejumlah aspek krusial yang dianggapnya kurang transparan dari survei yang dirilis oleh Etos Indonesia Institute.

Menurut Jony, masyarakat tidak seharusnya menerima hasil survei ini tanpa adanya informasi detail mengenai proses pelaksanaan.

“Kami melihat banyak aspek yang belum dijelaskan secara rinci, seperti profil responden, kategori demografi, atau susunan pertanyaan survei. Tanpa penjelasan ini, hasil survei bisa saja memberikan gambaran yang bias dan menyesatkan,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa ketidakjelasan metode survei tersebut berpotensi menimbulkan manipulasi hasil, misalnya dengan mengarahkan pertanyaan untuk mendukung kandidat tertentu, baik pasangan Heri Koswara-Solihin (nomor urut 1) atau Tri Adhianto Tjahyono (nomor urut 3).

Menurutnya, survei yang kredibel harus transparan dan dapat diverifikasi publik untuk menjamin validitas hasil yang ditampilkan.

“Kami mendesak Etos Indonesia Institute untuk mempublikasikan daftar pertanyaan yang digunakan dalam survei ini. Hal ini penting agar masyarakat bisa menilai objektivitas survei tersebut,” lanjut Jony, seraya menekankan pentingnya keterbukaan dalam proses survei.

Jony juga mengingatkan masyarakat agar lebih kritis dalam menanggapi hasil survei yang tidak didukung oleh data dan metode yang jelas.

“Kejujuran dan transparansi menjadi kunci untuk memastikan bahwa informasi yang disajikan kepada publik adalah data yang valid dan dapat dipercaya,” tegasnya.

Menariknya, Jony menyebut bahwa pasangan UU-Nurul kemungkinan memiliki elektabilitas yang lebih tinggi apabila survei dilakukan secara objektif dan adil.

Ia menilai, kekuatan pasangan ini terletak pada sosok Nurul Sumarheni yang mampu merepresentasikan suara perempuan, mengingat lebih dari 51 persen pemilih di Kota Bekasi adalah perempuan.

Dengan kritiknya terhadap Etos Indonesia Institute, Jony berharap masyarakat dapat melihat bahwa hasil survei bukanlah satu-satunya indikator yang mencerminkan dukungan riil di lapangan.

 

Loading

Komentar

Tinggalkan Balasan