PATRAINDONESIA COM – JAKARTA – Panel Survei Indonesia (PSI) merilis hasil survei terbaru terkait elektabilitas calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta. Berdasarkan survei top of mind, pasangan Pramono Anung dan Rano Karno memimpin dengan perolehan 37,1%, mengungguli pasangan Ridwan Kamil dan Suswono yang memperoleh 30,4%.
Pasangan Dharma Pongrekun dan Kun Wardana hanya mendapatkan 4,6%, sementara 27,9% responden masih belum menentukan pilihan.Dalam survei yang menggunakan simulasi surat suara Pilkada, hasil menunjukkan Pramono Anung dan Rano Karno dipilih oleh 52,6% responden.
BACA JUGA – LPKA Kelas II Palangka Raya Luncurkan Program Pendidikan Formal untuk Anak Binaan
Ridwan Kamil dan Suswono meraih 35,4%, sementara Dharma Pongrekun dan Kun Wardana memperoleh 5,4%, dengan 6,6% responden tidak memilih.Dari sisi popularitas, Pramono Anung dan Rano Karno unggul dengan 79,3% tingkat pengenalan, serta tingkat penerimaan (akseptabilitas) sebesar 84,3%.
Sementara itu, popularitas Ridwan Kamil dan Suswono mencapai 75,8%, dengan akseptabilitas 54,7%. Pasangan Dharma Pongrekun dan Kun Wardana hanya memiliki popularitas 31,3% dan akseptabilitas 18,4%.
Direktur Eksekutif PSI, Mahendra Zaini, menyebut bahwa kekalahan Ridwan Kamil di Jakarta berkaitan erat dengan penilaian 82,1% warga Jakarta yang menilai kinerjanya di Jawa Barat kurang memuaskan.
Banyak yang menilai Ridwan gagal membawa kemajuan ekonomi signifikan di provinsi tersebut, bahkan tercatat jumlah penduduk miskin meningkat dari 3,615 juta pada 2018 menjadi 3,89 juta pada 2023, serta tingkat pengangguran yang tinggi.
BACA JUGA : Bukannya Memberantas Judi Sambung Ayam, Oknum Anggota Polsek Genuk Semarang Malah Jadi Panitia Judi
Sebagai tambahan, mayoritas responden survei mengungkapkan bahwa mereka tidak menginginkan Ridwan Kamil memimpin Jakarta, berbeda dengan dukungan solid yang dulu diterima oleh Jokowi dan Ahok ketika mencalonkan diri sebagai gubernur dan wakil gubernur.
Survei ini dilakukan dengan metode multistage sampling terhadap 1800 responden di Jakarta pada periode 29 September hingga 7 Oktober 2024. Margin of error sebesar ±2,31% dengan tingkat kepercayaan 95%.
Pengamat politik Nahdlatul Ulama, Rikal Dikri, menambahkan bahwa kekalahan Ridwan Kamil di Jakarta menunjukkan warga ibu kota sadar akan kurangnya prestasi selama ia memimpin Jawa Barat.
BACA JUGA – Gebyar 7 Tahun Kader Srikandi: Pemkot Tangerang Terus Fokus Kurangi Angka Kematian Ibu dan Balita
Ia menyebutkan bahwa dari berbagai program unggulan Ridwan Kamil, hanya 54,5% yang terlaksana, sedangkan sisanya tidak pernah direalisasikan.
Dengan demikian, hasil survei ini mencerminkan bahwa kinerja di masa lalu sangat mempengaruhi elektabilitas calon di Pilkada Jakarta.