PATRAINDONESIA.COM-JAKARTA– PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus menorehkan prestasi mengesankan di tahun 2024.
Pada Juli 2024, BSI berhasil memasuki lima besar Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan kapitalisasi pasar terbesar di Indonesia, mencapai Rp116 triliun.
Pencapaian ini merupakan lonjakan signifikan dibandingkan posisi BSI sebelumnya sebagai saham ke-13 termahal di Bursa Efek Indonesia (BEI), dengan kapitalisasi pasar Rp121,78 triliun pada April 2024.
Lebih dari itu, BSI meraih prestasi global dengan memasuki jajaran Top 10 Global Islamic Bank dalam hal kapitalisasi pasar pada Maret 2024, mencapai Rp131,47 triliun—satu tahun lebih cepat dari target 2025. Selain itu, BSI juga berhasil mencapai Return on Equity (ROE) di atas 18%.
Keberhasilan ini adalah buah dari merger tiga bank syariah besar yang meningkatkan skala bisnis dan jumlah nasabah secara drastis. Pada Maret 2024, jumlah nasabah BSI melonjak lebih dari 5 juta menjadi 20 juta.
Dalam laporan tahunan 2023, BSI membagikan dividen tunai sebesar Rp855,56 miliar atau Rp18,54 per saham, mencatat peningkatan 100% dibanding tahun sebelumnya.
Pada kuartal I-2024, BSI mencatat laba Rp1,71 triliun, didorong oleh pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 10,43% yoy, mencapai Rp297 triliun, dengan dana murah sebagai komponen dominan.
Di acara Indonesia Brand Forum 2024 yang digelar di Landmark Tower, Jakarta, Hery Gunardi, Direktur Utama BSI, mengungkapkan bahwa pencapaian ini mencerminkan visi awal merger untuk menciptakan bank syariah yang inklusif, modern, dan digital.
Menurut Hery, pencapaian ini adalah hasil kerja keras dan strategi yang matang, yang diraih lebih cepat dari yang diperkirakan.
Hery menjelaskan bahwa BSI, yang didirikan pada Februari 2021 melalui penggabungan PT Bank BRI Syariah Tbk, PT Bank Syariah Mandiri, dan PT Bank BNI Syariah, berada di bawah kepemimpinan seorang bankir berpengalaman dengan rekam jejak sukses, termasuk perannya dalam merger Bank Mandiri pada 1998.
Dengan dukungan dari Presiden Joko Widodo, Hery bertugas untuk menjadikan BSI sebagai katalisator sektor keuangan syariah Indonesia.
Manajemen BSI menargetkan untuk menjadi Top 3 Bank Syariah Global dan Top 3 Bank di Indonesia dari sisi kapitalisasi pasar dalam sepuluh tahun ke depan.
BSI berkomitmen untuk mendorong pertumbuhan berkelanjutan dan menjadi bank kelas menengah terkemuka di Indonesia.
Selain layanan keuangan, BSI juga berperan sebagai pendorong ekosistem halal, mencakup layanan haji, umrah, zakat, dan wakaf. Dengan lebih dari 1.100 cabang, 1.700 ATM, dan 20.000 karyawan, BSI berada dalam posisi strategis untuk melayani tujuan ini.
Indonesia Brand Forum 2024, yang diadakan sejak 2013, terus mendukung pengembangan merek Indonesia dengan menyajikan konferensi, riset, penulisan buku, dan penghargaan.
Tahun ini, IBF 2024 menghadirkan tema “Elephant Learns Flamenco: BUMN Menuju Indonesia Emas 2045” dengan 12 pembicara utama dan buku terbitan dengan judul yang sama.