PATRAINDONESIA.COM (Sukabumi) – Pada hari Selasa, 03 Desember 2024, pukul 06.00 WIB, hujan deras dengan intensitas tinggi memicu bencana alam yang melanda hampir seluruh wilayah Kabupaten Sukabumi. Banjir, tanah longsor, dan angin kencang menyebabkan kerusakan parah dan merenggut korban jiwa.
Bencana ini mempengaruhi 23 kecamatan yang tersebar di seluruh Kabupaten Sukabumi, dengan lebih dari 30 desa terdampak. Dari Kecamatan Ciemas hingga Kecamatan Cibitung, lebih dari 1.400 keluarga (3.497 jiwa) merasakan dampak langsung dari bencana ini. Desa-desa yang terisolasi terendam banjir, sementara tanah longsor menimbulkan korban jiwa dan kerugian material yang besar.
Hingga pagi ini, laporan sementara menyebutkan lima orang meninggal dunia, dengan rincian empat orang di Kecamatan Simpenan dan satu orang di Kecamatan Ciemas. Selain itu, lima warga lainnya masih dinyatakan hilang, dan upaya pencarian terus dilakukan.
Kerugian material juga sangat signifikan. Sebanyak 255 rumah mengalami kerusakan berat, 123 rumah rusak sedang, dan 211 rumah rusak ringan. Hampir 300 rumah terendam banjir, sementara 473 rumah terancam longsor. Infrastruktur juga terdampak parah, dengan 10 jembatan rusak dan puluhan kilometer jalan terputus.
Tim Basarnas, TNI/Polri, dan relawan bekerja tanpa henti untuk mencari korban yang hilang dan memberikan pertolongan kepada warga yang terjebak banjir. Saat ini, 389 KK atau sekitar 516 jiwa telah mengungsi ke lokasi yang lebih aman. Namun, kebutuhan akan evakuasi masih mendesak, terutama di titik-titik yang terisolir.
Bupati Kabupaten Sukabumi telah menetapkan status Tanggap Darurat untuk bencana ini melalui Keputusan Nomor 300.2.1/Kep.930-BPBD/2024, yang berlaku dari 4 hingga 10 Desember 2024. BPBD Kabupaten Sukabumi berkoordinasi dengan aparat setempat untuk melakukan pendataan dan assessment kerusakan. Meskipun laporan kerugian terus diperbarui, kondisi di lapangan masih sangat memprihatinkan.
Evakuasi korban di titik lokasi bencana menjadi prioritas utama. Pencarian korban hilang, terutama Ibu Emah dari Kecamatan Ciemas, masih berlangsung. Sementara itu, BPBD Kabupaten Sukabumi dan relawan terus melakukan penanganan darurat dan pemulihan di lokasi-lokasi terdampak.
BPBD Kabupaten Sukabumi masih dalam proses pendataan dan assessment untuk memastikan bantuan dapat disalurkan tepat sasaran. Hingga saat ini, bantuan logistik, kesehatan, dan pemulihan pendidikan belum tercatat, namun situasi terus dipantau. Sumber: BPBD Kabupaten Sukabumi.(Ikhwanudin/Red/PI).