PATRAINDONESIA.COM-JAKARTA-Aliansi Pengemudi Online Bersatu (APOB) dengan tegas membantah kabar yang beredar terkait pemutusan kemitraan sejumlah pengemudi setelah mengikuti aksi 1812 di kantor Gojek, Pasar Raya Blok M, Jakarta Selatan, pada 18 Desember 2024.
Dalam pernyataan resmi, APOB menyatakan bahwa informasi tersebut tidak benar dan tidak berdasarkan fakta.
Irfan Yunus, penanggung jawab aksi 1812, menegaskan bahwa berita yang menyebut adanya pemutusan mitra adalah bentuk fitnah yang dirancang untuk melemahkan perjuangan para pengemudi.
BACA JUGA : Ojol Geruduk Kantor Gojek: Bawa Empat Tuntutan dan Minta Hapus Kebijakan Sepihak
“Kami pastikan tidak ada pemutusan mitra akibat aksi 1812. Kabar ini adalah hoaks yang sengaja disebarkan untuk merusak kredibilitas kami. Kami meminta masyarakat tidak terpengaruh dan tetap fokus pada inti perjuangan, yaitu membatalkan kebijakan yang merugikan mitra pengemudi,” ujar Irfan dalam keterangan, Sabtu, (21/12) di Jakarta.
Berikut poin-poin pernyataan dari APOB:
1. Klarifikasi Berita Tidak Benar
APOB menegaskan bahwa kabar mengenai pemutusan mitra terhadap peserta aksi 1812 adalah hoaks. Informasi ini dianggap tidak memiliki dasar fakta dan sengaja disebarkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
2. Tuduhan Manipulasi Opini
Menurut APOB, penyebaran kabar bohong ini bertujuan untuk membangun opini negatif dan menyesatkan terhadap perjuangan APOB, yang saat ini gencar menolak peraturan baru dari Gojek yang dinilai merugikan mitra pengemudi.
3. Indikasi Pembunuhan Karakter
APOB menduga kabar ini merupakan upaya sistematis untuk merusak kredibilitas gerakan mereka, yang selama ini menjadi salah satu suara paling vokal dalam menentang kebijakan sepihak dari pihak Gojek.
4. Himbauan kepada Masyarakat
APOB meminta masyarakat untuk tidak mudah percaya pada kabar bohong yang beredar, terutama di grup WhatsApp atau platform lainnya, tanpa verifikasi fakta yang jelas.
5. Tindak Lanjut Hukum
Penyebaran berita palsu ini akan ditindaklanjuti secara hukum sesuai dengan peraturan yang berlaku. APOB memastikan bahwa pihaknya memandang serius isu ini demi menjaga nama baik serta perjuangan mereka.
BACA JUGA : Kantor Gojek Bakal Diserbu Ribuan Ojol, Protes Aturan yang Dinilai Merugikan dan Sepihak!
Irfan Yunus juga menambahkan bahwa aksi 1812 dilakukan secara damai dan bertujuan untuk memperjuangkan hak-hak pengemudi.
“Aksi ini murni menyuarakan aspirasi kami sebagai mitra Gojek yang dirugikan oleh aturan baru. Tidak ada intimidasi, dan kami tidak akan diam menghadapi upaya pembunuhan karakter ini,” tegasnya.
Dengan pernyataan ini, APOB berharap semua pihak dapat lebih bijak dalam menerima dan menyebarkan informasi.
Mereka juga menegaskan akan terus memperjuangkan hak-hak pengemudi online dan menolak kebijakan yang dianggap merugikan.