oleh

Para Kades Mengeluh. Dana Tak Segera Cair. Pegawai Empat Bulan Tak Gajian. Presiden Jokowi Kecewa, Pemkab dan Pemprov Endapkan Anggaran di Bank

PATRAINDONESIA. COM (Jakarta) – Para Kepala Desa di wilayah Kabupaten Tangerang mengeluh. Hingga akhir April 2021 ini, belum ada anggaran yang cair.

“Januari-April ini kami dan seluruh staf belum terima gaji atau honor,” kata seorang Kepala Desa di Kecamatan Cikupa kepada patraindonesia.com, Rabu (28/04/2021).

Hal yang sama juga dikemukakan Kepada Desa dari Kecamatan Bitung maupun Pagedangan. “Belum ada yang cair. Mungkin baru seminggu menjelang lebaran nanti ada yang cair,” katanya.

Tampaknya keluhan para Kepala Desa itu jumbuh dengan keluhan Presiden Jokowi.

Presiden Joko Widodo mengungkapkan kekecewaannya terhadap kinerja para kepala daerah.

Kekecewaan tersebut dilontarkan Jokowi saat memberikan pengarahan kepada kepala daerah se-Indonesia dalam pertemuan virtual yang digelar secara tertutup di Istana Negara,Jakarta.

“Kemarin angka yang saya lihat yang tinggi itu baru belanja pegawai. Tapi itu juga baru di angka 63%,” kata Jokowi, Kamis (29/4/2021).

Jokowi mengatakan akselerasi belanja modal per Maret 2021 sangat kecil. Baru mencapai 5,3%.

Jokowi heran, kenapa belanja pemerintah daerah tak terealisasi dengan baik.

“Padahal yang namanya perputaran uang di sebuah daerah itu sangat menentukan pertumbuhan ekonomi. Jadi transfer pusat ke daerah itu tidak dibelanjakan, tapi ditaruh di bank,” katanya

Pada akhir Maret, kata Jokowi, terdapat dana pemerintah daerah yang ‘nganggur’ sebesar Rp 182 triliun. Dan angka itu terus naik.

“Tidak semakin turun, malah semakin naik. Naik 11,2%. Artinya tidak segera dibelanjakan. Gimana pertumbuhan ekonomi daerah mau naik kalau uangnya disimpan di bank? Hati-hati,” tegasnya.

Jokowi meminta seluruh provinsi, kabupaten maupun kota untuk segera membelanjakan anggarannya.
“Saya sudah sampaikan bolak balik ke Mendagri untuk ingatkan semua daerah agar segera belanjakan APBD baik belanja aparatur, atau belanja modal. Tapi yang terpenting itu belnaja modal,” katanya.

“Ini disegerakan sehingga terjadi peredaran uang di daerah. Hati-hati Rp 182 triliun. Ini uang yang sangat guede sekali. Ini kalau segera dibelanjakan, uang akan berputar di masyarakat akan pengaruhi pertumbuhan ekonomi yang tidak kecil,” jelasnya. (yes/red/PI)

Loading