PATRAINDONESIA.COM-BEKASI-Dalam upaya keras melawan kekerasan dan pelecehan seksual yang menargetkan anak-anak dan perempuan, Hj. Nafisah Sri Maryati, S.Psi.CH.CHt, selaku Ketua DPC PRAHIPTI Bekasi, menyuarakan komitmen tegas untuk melindungi kelompok rentan ini.
Seruan ini menjadi pengingat pentingnya kesadaran dan peran aktif masyarakat dalam mendeteksi serta mencegah tindakan keji yang dapat menimbulkan trauma jangka panjang.
“Masalah kekerasan dan pelecehan seksual tak bisa kita abaikan. Semua pihak harus mengambil peran, sebab dampaknya bisa sangat merusak bagi masa depan korban, khususnya anak-anak,” ungkap Nafisah dalam pernyataan publiknya.
Sebagai seorang konselor psikologis dan terapis hipnoterapi, Nafisah menguraikan dampak psikis yang dialami korban kekerasan.
Trauma yang mendalam sering berujung pada masalah psikologis serius, seperti depresi, kecemasan berlebih, dan bahkan PTSD.
Tak jarang, korban mengalami kesulitan dalam bersosialisasi, menurunnya prestasi, hingga munculnya keinginan mengakhiri hidup.
“Kualitas hidup korban bisa terganggu hingga dewasa jika trauma ini tidak ditangani dengan benar,” tegasnya.
Di bawah kepemimpinan Nafisah, PRAHIPTI Bekasi gencar mengedukasi masyarakat tentang pencegahan kekerasan serta pentingnya pendampingan psikis bagi korban.
Lembaga ini terus bersinergi dengan berbagai pihak, mulai dari kepolisian hingga dinas terkait, demi memperkuat jaringan perlindungan dan bantuan bagi korban kekerasan.
Nafisah juga mendorong masyarakat untuk lebih peka terhadap perubahan perilaku pada anak-anak di lingkungan sekitar.
“Jika anak tiba-tiba menjadi pendiam, prestasinya menurun, atau menunjukkan ketakutan berlebihan, itu bisa menjadi sinyal adanya kekerasan yang dialaminya,” ujar Nafisah, berharap lebih banyak pihak terlibat dalam upaya pencegahan.
Dengan pendekatan komprehensif, PRAHIPTI Bekasi yakin bisa memberikan solusi dalam menangani dampak traumatis pada korban, sehingga mereka dapat menjalani kehidupan yang lebih baik dan terbebas dari bayang-bayang trauma masa lalu.