oleh

Penunjukan Putra Prabowo sebagai Desainer Pelantikan: Profesionalisme atau Nepotisme? Ini Kata Abdullah Kelrey

-Patra News-371 Dilihat

PATRAINDONESIA.COM – JAKARTA – Penunjukan Didit Hediprasetyo, putra Presiden terpilih Prabowo Subianto, sebagai desainer utama lokasi pelantikan memicu kontroversi di tengah masyarakat.

Keputusan ini memunculkan kekhawatiran tentang potensi nepotisme dan transparansi di pemerintahan Prabowo yang baru.

Abdullah Kelrey, pendiri Nusa Ina Connection, secara terbuka mempertanyakan apakah penunjukan Didit didasarkan pada pertimbangan profesional atau sekadar hubungan keluarga.

Didit, yang dikenal sebagai desainer fesyen dengan reputasi internasional, diragukan oleh beberapa pihak mengenai kemampuan dan pengalamannya dalam mengelola proyek acara kenegaraan yang memiliki kompleksitas tinggi, termasuk aspek logistik dan keamanan.

“Kita perlu memastikan bahwa semua langkah yang diambil benar-benar mencerminkan profesionalisme, bukan sekadar kedekatan keluarga,” ujar Kelrey.

Lebih lanjut, Kelrey menyoroti bahwa keputusan ini dapat menimbulkan persepsi negatif terhadap pemerintahan baru, terutama di masa transisi yang dianggap krusial. Ia mengingatkan pentingnya keterbukaan dalam proses seleksi, dan mempertanyakan apakah penunjukan Didit melalui proses yang adil atau langsung diputuskan tanpa seleksi terbuka.

“Nepotisme dapat merusak kredibilitas pemerintah sejak awal jika tidak ada transparansi,” tambahnya.

Menurut Kelrey, publik berhak mendapatkan penjelasan mengenai alasan di balik penunjukan Didit serta jaminan bahwa keputusan tersebut tidak melibatkan konflik kepentingan.

Hal ini penting untuk menegaskan komitmen Presiden Prabowo dalam menjalankan pemerintahan yang bersih dan profesional.

“Pelantikan ini bukan sekadar seremoni, tetapi juga sinyal pertama bagi masyarakat tentang arah dan prinsip yang akan dipegang pemerintahan Prabowo,” tegas Kelrey.

Di sisi lain, publik akan mengamati dengan seksama apakah keputusan ini menjadi langkah awal yang memperkuat citra Prabowo sebagai pemimpin yang mengedepankan profesionalisme, atau justru memunculkan polemik yang dapat mengikis kepercayaan.

Pertanyaan besar kini menggantung: apakah langkah ini akan mencerminkan pemerintahan yang pro-transparansi atau malah memperlihatkan tanda-tanda awal kontroversi?

Menurut Kelrey Waktu akan menjadi saksi bagaimana Prabowo Subianto bersama Kabinet Merah Putihnya merespons berbagai sorotan ini dan membuktikan komitmennya untuk memimpin dengan integritas.

 

Loading

Komentar

Tinggalkan Balasan