oleh

Dirlantas Polda Sulteng Sampaikan Permohonan Maaf Terbuka di Palu

-Patra Daerah-26 Dilihat

PATRAINDONESIA.COM–PALU- Kombes Pol. Dodi Darijanto, Direktur Lalulintas (Dirlantas) Polda Sulteng, secara terbuka menyampaikan permohonan maaf atas ucapannya yang dianggap meremehkan profesi jurnalis di Palu.

Permohonan maaf ini disampaikan langsung oleh Dirlantas di hadapan para jurnalis yang mendatangi Bidhumas Polda Sulteng, menuntut klarifikasi dan permintaan maaf dari Kombes Pol. Dodi.

“Saya mohon maaf atas perkataan saya yang menyinggung jurnalis SCTV Palu. Saya tidak bermaksud untuk melecehkan profesinya sebagai jurnalis,” ujar Kombes Pol. Dodi di ruang kerja Kabidhumas Polda Sulteng, Kamis (18/7/2024).

Dirlantas menjelaskan bahwa ucapannya tersebut hanya candaan dan tidak dimaksudkan untuk merendahkan profesi jurnalis. “Saya menghargai kerja jurnalis dan selalu terbuka untuk memberikan informasi kepada publik,” tambahnya.

Kombes Pol. Dodi berharap agar kejadian ini dapat diselesaikan dengan baik dan tidak terulang di masa mendatang.

Kabidhumas Polda Sulteng, Kombes Pol. Djoko Wienartono, menambahkan bahwa perkataan Dirlantas tersebut tidak bermaksud meremehkan, melainkan hanya candaan tentang penggunaan smartphone.

Ia juga menyatakan penghargaan terhadap kerja jurnalis yang berperan penting dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat.

Djoko juga menyampaikan bahwa Dirlantas dan jurnalis SCTV Palu telah menyelesaikan permasalahan ini secara kekeluargaan dan saling memaafkan. “Polda Sulteng selalu berkomitmen menjalin hubungan baik dengan insan pers dan siap menerima kritik dan saran untuk perbaikan kinerja,” pungkasnya.

Kasus ini bermula ketika Syamsuddin Tobone, Kepala Biro SCTV Palu, bermaksud melakukan wawancara terkait Operasi Patuh Tinombala 2024. Saat melihat jurnalis SCTV hanya membawa smartphone, Kombes Pol. Dodi secara bercanda menyatakan tidak mau diwawancara jika hanya menggunakan HP, terutama HP China. Meskipun wawancara tetap berlanjut, ucapan tersebut dianggap meremehkan dan menjadi viral di kalangan jurnalis.

Loading