oleh

Kakak-Beradik Ini Bertelanjang Kaki Menyusuri Jalan Setapak Membelah Semak dan Ladang Setiap Hari untuk Bersekolah

PATRAINDONESIA.COM ( Lampung) – Untuk meraih impian belajar di Sekolah Dasar, kedua kakak beradik harus merelakan dirinya berjalan dengan bertelanjang kaki sejauh 2 jam perjalanan dari rumah mereka.

Mereka menyusuri jalan setapak, naik turun membelah semak dan perladangan. Jalan yang licin, bahkan becek di kala hujan.

Dua anak sekolah dasar tersebut tinggal di salah satu desa terpencil bersama kedua orang tua yang jauh dari keramaian. Tak tanggung- tanggung keduanya berangkat ke sekolah di saat subuh, sekitar pukul 05.30 WIB setiap hari

Ari Idayat (9 th) dan Saputra (7 th) berjalan menyusuri bukit ketika hujan tanpa alas kaki dengan waktu tempuh sekitar 2 jam begitu pula kondisi saat mereka pulang dari sekolah.

Melihat kondisi tersebut bukan lantas orang tua tidak sayang, namun karena faktor ekonomi.

Apipudin, sangat ayah yang tinggal di Pematang Mansa Desa Batu Menyan Kecamatan Teluk Pandan, Kabupaten Pesawaran sangat menyadari keadaan ini, terutama persoalan ekonomi yang dia alami.

“Motor sudah rusak dan harus diperbaiki. Sedangkan penghasilan pun hanya bisa diraup dari hasil pertanian yang kurang stabil,” imbuhnya.

Kondisi tersebut diperburuk dengan adanya istri Apipudin (Ariyanti Nupasari) yang jatuh sakit dan hanya bisa berbaring di tempat tidur.

Heni salah satu warga desa Ketapang saat berada di lokasi, mencoba merekam aktivitas anak-anak tersebut. Agar kedua anak tersebut mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah ataupun orang baik.

” Saya sangat iba melihat keadaan keluarga Apipudin apalagi istrinya jatuh sakit. Untuk itu saya mencoba merekam aktivitas kedua anaknya berharap diketahui masyarakat luas,” ungkap Heni saat bersama tim patrandonesia.com Minggu (18/06/2023).

“Sepertinya pemerintah ataupun para donatur harus memberikan perhatian khusus terhadapnya. Namun saya tidak faham untuk mengupayakan,” terangnya.

Heni pun berinisiatif untuk berkordinasi dengan wartawan Patraindonesia.com agar kondisi keluarga Apipudin dapat diperhatikan oleh instansi dan sejenisnya.

“Karena rasa perduli, saya coba upayakan untuk memberitakannya agar anak tersebut dapat diketahui banyak orang (publik) dan si anak tersebut mendapatkan perhatian khusus, baik dari sarana ataupun kontribusi lainnya,” pungkas Heni saat menyampaikan kepada PatraIndonesia.com. (Asen/Red/PI).

Loading