oleh

Lapas Pangkalan Bun Bagikan Premi Kepada WBP

-Tak Berkategori-5 Dilihat

PATRAINDONESIA.COM (PANGKALAN BUN)

Lapas Kelas IIB Pangkalan Bun membagikan upah dalam bentuk premi kepada warga binaan permasyarakatan (WBP),  Rabu (12/4/2023).

WBP ini mendapat upah dalam bentuk premi yang berasal dari jerih payah mereka dalam mengikuti kegiatan pelatihan kemandirian, salah satunya menanam tanaman hidroponik.

Penyerahan premi kepada WBP Lapas Pangkalan Bun ini dilakukan langsung oleh Kepala Kantor Wilayah KemenkumHAM Kalimantan Tengah Hendra Ekaputra, bersama Kalapas Pangkalan Bun Doni Handriansyah dan Kabapas, M. Arfandy.

Kepala Kantor Wilayah KemenkumHAM Kalimantan Tengah Hendra Ekaputra mengatakan, premi atau upah diberikan sesuai dengan Keputusan Menteri Kehakiman Nomor: M.01-PP.02.01 Tahun 1990 Tentang Dana Penunjang Pembinaan Narapidana dan Insentif Karya Narapidana. Dalam peraturan itu diatur bahwa dari keutungan penjualan produk 50 persennya sebagai premi atau upah, kemudian 15 persen disetorkan melalui PNBP, dan 35 persen untuk kepetingan menambah modal produksi.

“Upah dalam bentuk premi yang diberikan secara rutin dihaharapkan mampu menjadikan semangat bagi warga binaan untuk lebih produktif lagi dalam menghasilkan karya yang bernilai jual.  Sisi positif lainnya adalah WBP walaupun di dalam penjara masih bisa aktif berpartisipasi dalam pembangunan nasional karena sebagaian keuntungan penjualan disetorkan sebagai PNBP,” ungkap Hendra.

Hendra Ekaputra mengapresiasi bimbingan kemandirian yang telah dilakukan untuk warga binaan pemasyarakatan. Program ini hendaknya dapat dilaksanakan secara berkelanjutan dengan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat.

“Lapas Pangkalan Bun sangat baik dalam melaksanakan bimbingan, ke depan saya berharap agar kegiatan yang dilaksanakan dapat lebih bervariasi dan mampu menunjang minat maupun bakat WBP. Nantinya bimbingan yang diterima dapat dikembangkan sesuai minat dan bakat dari warga binaan pemasyarakatan,” ucap Hendra.

Sementara, Kepala Lapas Pangkalan Bun, Doni Handriansyah, menjelaskan selain kerajinan dan tata boga, budi daya hidroponik merupakan konsep pelatihan kemandirian yang dapat menghasilkan uang. Dalam arti uang tersebut selain bermanfaat untuk premi WBP juga disetor ke Negara dalam bentuk PNBP.

Jadi kata Doni, pihaknya akan terus memaksimalkan kegiatan kemandirian ini. Selain menjadi tempat WBP mengembangkan keahliannya, juga sebagai sarana untuk mendukung pemulihan ekonomi melalui pemasukan kas Negara.

“Jika dirawat dengan baik maka hidroponik ini mampu untuk menghasilkan kualitas sayuran yang bagus. Menjaga larutan nutrisi yang dialirkan di pipa-pipa tanaman hidroponik merupakan kunci dari budi daya ini untuk mendapatkan nilai jual yang baik pula. Jadi melalui kegiatan kemandirian ini para WBP bisa menghasilkan upah dalam bentuk premi dan dapat pula menambah pemasukan Negara,” demikian kata Doni. (*)

Loading