oleh

Bintang: Optimisme dan Pikiran Positif Dibutuhkan untuk Bertahan Saat Pandemi

-Patra News-5 Dilihat

Patra Indonesia.com | Jakarta

Menteri Pemberdaya Perempuan dan Perlindungan Anak, Bintang Puspayoga mengajak masyarakat untuk tetap memiliki sifat optimis, meski dalam suasana pandemi dan dapat beradaptasi dengan situasi baru.

“Kerisis kesehatan ini memang panjang dan tidak dapat di prediksi. Yang perlu kita lakukan adalah, senantiasa dapat beradaptasi dengan situasi baru. Sikap optimis, pikiran positif dan perjuangan kolektif tentunya sangat dibutuhkan untuk mempermudah jalan kita dalam melewati berbagai tantangan yang ditemui di depan. Selain itu, pandemi Covid-19 telah mengubah pola-pola kehidupan di masyarakat, bahkan membawa dampak yang tidak main-main. Krisis ekonomi dan kesehatan yang melanda hampir seluruh negara, termasuk Indonesia, nyatanya juga membawa sejumla isu sosial di masyarakat, khususnya bagi perempuan dan anak selaku kelompok rentan. Berbagai kerisis yang kita rasakan akibat pandemi ini sangatlah komplek dan sifatrnya multi sektoral, sehingga membutuhkan sinergi dan kerjasama yang kuat dari seluruh pihak,” ujar Bintang dalam sambubutannya pada kegiatan doa bersama melalui Gerakan Ibu Bangsa Berdoa, di Jakarta, Jumat (20/8/2021).

Menteri Pemberdaya Perempuan dan Perlindungan Anak, Bintang Puspayoga.

Bintang juga mengapresiasi doa bersama yang diselenggarakan oleh Kongres Wanita Indonesia (Kowani) bersama Wanita Hindu Dharma Indonesia (WHDI), sebagai upayah bersama membantu pemerintah untuk mempercepat penyelesaiann pandemi.

“Pandemi ini mungkin merupakan cara Tuhan untuk mempererat tali persaudaraan dan kebersamaan, serta mengingatkan kita akan arti persatuan. Saatnya kita mendekatkan diri pada Hyang Widhi melalui bakti dan doa, melalui penyebaran ajaran yang baik, melalaui perbuatan yang baik maupun melalui keheningan, atau yang disebut dengan Catur Marga. Kita perlu mengucap syukur atas kehidupan saat ini, dengan tidak berpuas diri serta terus mawas, bahwa begitu banyak tugas di dunia yang harus kita selesaikan. Mari kita menemukan kesejatian hidup dengan menghilangkan ke-aku-an. Tat Twam Asi. “Aku adalah kamu, dan kamu adalah aku,” ajak Bintang.

Ketua Umum Kowani, Giwo Rubianto Wiyogo.

Ketua Umum Kowani, Giwo Rubianto Wiyogo mengungkapkan doa bersama ini merupakan salah satu kegiatan Kowani lintas agama sebagai ikhtiar bersama untuk memohon perlindungan bagi seluruh warga dan membantu menguatkan para tenaga kesehatan, keluarga yang kehilangan saudara akibat Covid-19, serta membantu upaya pemerintah dalam menghentikan penyebaran virus.

Sementara itu, Ketua Umum WHDI Rataya Kentjanawaty Suwisma menyatakan, bahwa pandemi ini memberikan pelajaran yang berharga bagi masyarakat.

Ketua Umum WHDI Rataya Kentjanawaty Suwisma.

“Pandemi telah mengajarkan arti penting dari ilmu pengetahuan, kebersamaan, saling menjaga satu sama lain dan mendidik manusia untuk bersungguh-sungguh mengupayahkan kebersihan diri agar tidak tertular virus corona. Kita pribadi yang dewasa bisa mengelola bagaimana agar keluarga tidak terpapar,” Ungkap Rataya.

Saat ini yang harus terus di kampanyekan menurut Bintang adalah, saling mengingatkan dan menerapkan protokol kesehatan, mecuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas. Pemerintah juga terus membangun sinergi, baik dengan gugus tugas penanganan Covid-19 maupun dengan berbagai kelompok, untuk melindungi masyarakat dengan sebaik-baiknya. Sosialisasi sejalan dengan dikeluarkannya berbagai kebijakan dan program untuk menyelesaikan masalah-masalah yang muncul, baik di tingkat nasional hingga akar rumput. (red/PI)

Loading