oleh

1000 Lilin dari Jakarta untuk Astri dan Lael di Kupang

-Tak Berkategori-23 Dilihat

PATRA INDONESIA.COM, Jakarta – Peristiwa pembunuhan Astri Evita Seprini Manafe (30) dan Lael Maccabe (1) yang terjadi di Kupang, Nusa Tenggara Timur beberapa hari lalu meninggalkan duka yang mendalam bagi keluarga dan masyarakat NTT.

Tidak saja NTT, masyarakat Indonesia juga ikut berduka sembari mengecam pembunuhan berencana terhadap ibu dan anak tersebut. Karena itu, tak heran bila kematian Astri dan Lael terus menjadi sorotan publik hingga saat ini.

Berbagai reaksi humanis dan tindakan solidaritas sedang dan terus dilakukan oleh berbagai kalangan sebagai ekspresi kemanusiaan. Terdapat beragam komunitas dan para pihak melakukan aksi sosial seperti pengumpulan koin, penandatanganan petisi, aksi seribu lilin dan berbagai aksi lainnya, termasuk memberikan bantuan hukum agar kasus ini dapat diungkap. Semua itu didasari atas cinta dan rasa kemanusiaan terhadap Astri dan Lael beserta Keluarganya.

Perkumpulan Mahasiswa Basodara (PMB) NTT sebagai organisasi mahasiswa NTT di wilayah Jabodetabek, terpanggil untuk mengambil bagian dalam seruan keadilan yang terus dikumandangkan oleh keluarga korban maupun masyarakat NTT. PMB NTT tergerak hati untuk menggelar Aksi Seribu Lilin atas peristiwa ini. Aksi ini diberi nama 1000 Lilin dari Jakarta untuk Astri dan Lael.

1000 lilin dari Jakarta untuk Astri dan Lael berlangsung di pelataran kantor camat Pamulang, Kota Tangerang Selatan, pada  Rabu, (8/12/2021) pukul 17.00 WIB.

Aksi yang dipelopori oleh PMB NTT bertujuan memberi kekuatan dan dukungan kepada keluarga korban, sekaligus memberikan dukungan kepada Kepolisian Daerah NTT (Polda NTT), agar mengusut secara tuntas peristiwa ini dan menjelaskan secara terbuka kepada keluarga korban dan masyarakat NTT yang saat ini sedang menutut keadilan.

Koordinator Aksi, Kevin J. Malelak mengatakan bahwa mahasiswa NTT di Jakarta turut belangsungkawa atas pembunuhan berencana yang dialami oleh ibu dan anak tersebut.

Ketua Umum PMB NTT Pamulang, Yusuf Hendra Mengatakan bahwa kasus pembunuhan ibu dan anak tersebut adalah tragedi kemanusiaan yg sangat keji sekali dalam sejarah kasus pembunuhan di NTT, tetapi sebagai negara yang taat akan Hukum saya menghimbau teman-teman untuk menaati proses yang dilakukan oleh aparat hukum. Keadilan harus di tegakan seadil-adilnya, saya yakin dan percaya pihak penegak hukum akan menjatuhkan hukuman kepada pelaku sesuai undang-undang hukum pidana jika terbukti melakukan pembunuhan berencana.

 

Pihaknya berharap agar penyidik Polda NTT tetap menjaga independensi dan menjaga marwah Kepolisian Republik Indonesia dalam mengungkap kasus ini.

“Kami berharap pihak kepolisian dapat menjalankan tugasnya secara profesional, tanggap, gesit dan responsif agar motif pembunuhan berencana terhadap Astri dan Lael dapat terungkap dan para pelaku segera diadili,” harapnya.

Dilihat dari kronologisnya, PMB NTT meyakini kematian Astri dan Lael adalah peristiwa pembunuhan yang sudah direncanakan secara matang oleh beberapa orang. Tidak hanya tersangka RB seorang diri dalam kasus pembunuhan tragis ini. Pihaknya berharap Polda NTT segera menemukan dan menangkap pelaku–pelaku lainnya.

Loading