Patra Indonesia.com|Surabaya
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Surabaya, M Fikser mengatakan, sejak aplikasi ‘Usul Bansos’ dilucurkan pada Agustus 2021 lalu, total ada 29.284 ribu permohonan usulan bansos yang masuk.
Dari total permohonan usulan bansos yang masuk , 6.187 di antaranya telah diterima. Sedangkan 11.546 usulan ditolak dan 11.551 lainnya belum diverifikasi.
Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menolak 11.546 usulan bansos, karena setelah dicek, warga tersebut sebelumnya sudah terdaftar sebagai penerima bantuan dari pemerintah.
Bantuan itu meliputi , Bantuan Sosial Tunai (BST), Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dari Kementerian Sosial (Kemensos) maupun sembako dari Pemkot Surabaya serta Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
M Fikser menjelaskan bahwa dalam aplikasi Usul Bansos Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang menjadi basic data , sudah terhubung dalam data penerima bantuan dari provinsi, Kemensos atau Pemkot Surabaya. Maka, secara otomatis, sistem dalam aplikasi Usul Bansos akan menolak jika ada data NIK dan nama sama yang sudah menerima bantuan.
Sedangkan 11.551 jumlah usulan yang belum diverifikasi, Fikser menyebut, saat ini pihaknya masih melakukan proses verifikasi di lapangan.
Verifikasi di lapangan dilakukan oleh petugas kelurahan dan kecamatan untuk mengetahui detil warga calon penerima bansos. Apabila sudah dilakukan verifikasi dan warga tersebut layak, maka secara otomatis usulan tersebut akan diterima.(Teguh/Red/PI)
