oleh

Women in Strong: Refleksi Untuk Mpok Pipit

PATRAINDONESIA. COM (Jakarta) — Tagedi kehidupan bisa menimpa siapa saja. Termasuk yang dialami Safitri Handayani atau yang lebih dikenal Mpo Pipit. Ia harus menanggung beban berat menghadapi penyakit kanker di satu pihak. Dan di pihak lain ia harus menghidupi anak-anaknya yang masih balita. Inilah tragedi kehidupan. Dan berikut ini adalah refleksi yang ditulis Erika Prananda Purba, pendamping ojol. Ia adalah seorang bunda, yang menderita penyakit yang tak kalah ganasnya dengan yang diderita Mpok Pipit.

Berikut renungannya:

Tidak ada seorang wanita di dunia ini yang bisa menerima kenyataan ketika divonis kanker. Suatu kenyataan yang menghempaskan perasaan begitu sangat menyakitkan.
Hancur. Merasa seperti kematian di depan mata.

Tapi apakah kita harus meratapi semua? Menangis setiap harinya? Apakah akan membuat kita sembuh? Tentu tidak!

Kita harus bangkit. Mensetkan pikiran yang positif. Kami harus semangat. Harus kuat. Kita harus lawan penyakit ini. Kita orang-orang terpilih. Tuhan tak akan memilih kita jika kita tak kuat dan sanggup.

Terlebih lagi jika yang terjadi pada single mother… Di satu sisi mengharuskan kita tetap tegar demi anak-anak. Karena anak-anak kami masih butuh sosok ibu sekaligus bapak untuk mereka. Di sisi lain kita harus menata perasaan kami…

Bukan kami para single mother ini berniat untuk di kasihani. Kami hanya butuh suport. Doa, agar kami mampu kuat bertahan.

Dukungan moril pun tak sedikit kami terima. Karena kami tak mampu sekuat dulu menghidupi anak-anak kami.Tapi kami tak menjual kesedihan.

Hanya meminta Doa. Karena Doa itulah yg mengkuatkan kami. Kami women in strong.
Kami orang yang dipilih Tuhan. Karena kami luar biasa!!
(red/PI)

Loading

Komentar

1 komentar

  1. Kanker bukan lah akhir dr segalanya. Hidup & taklukkanlah dgn semangat, keberanian & Doa. Kamu pasti bisa jd survivor Erika Purba.

Komentar ditutup.