PATRAINDONESIA.COM (Indramayu) – Akibat telah terjadi dua orang korban jiwa terlindas truk LPG, Warga Desa Balongan dan Tegalurung di Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat (Jabar), demonstrasi menuntut PT Pertamina segera memperbaiki jalan yang rusak arah jalur Desa Sukaurip – Balongan.
Aksi demostrasi dua warga Desa Balongan dan Tegalurung itu dilakukan, agar kejadian korban jiwa serta korban luka ringan yang sering terjadi disepanjang jalan dimaksud tersebut, tidak terulang kembali.
Pasalnya, arah jalur Desa Sukaurip – Balongan kondisinya banyak mengalami rusak berlobang. Kerusakan jalan tersebut selama kurun waktu satu tahun terakhir ini.
“Kemarin ada warga kami yang terlindas truk LPG gara-gara jalan berlubang. Dalam kurung satu tahun sudah banyak memakan korban. Mulai dari korban luka ringan sampai dengan meninggal dunia,” ucap Eda Rosidah, salah satu warga desa yang mengikuti aksi demonstrasi itu, Kamis, (20/10/2022).
Terpisah, ketika media ini mengkonfirmasi perwakilan masyarakat dua Desa Balongan dan Tegalurung, Deden S Hadi mengatakan, saat pihaknya melaksanakan aksi demo itu, mereka ditemui langsung oleh Camat Balongan, Danramil Indramayu, Karang Taruna Desa Balongan, perwakilan Dinas PUPR Kabupaten Indramayu, perwakilan dari PT Pertamina serta Kapolres Indramayu.
Setelah melakukan negosiasi antara warga dan pemerintah, akhirnya disetujui jalan tersebut diperbaiki.
Pihak pemerintah setempat dan PT Pertamina berjanji kepada warga dua desa yang melaksanakan aksi demonstrasi tersebut, bahwa jalan yang rusak arah jalur Desa Sukaurip – Balongan diperbaiki pada 23 Oktober 2022 ini.
“Perbaikan jalan tersebut dimaksud, disepakati untuk diperbaiki sesuai dengan spesifikasi ketebalan cor yang ada,” ungkapnya.
Dengan kesepakatan tersebut, akhirnya para pendemo membubarkan diri secara tertib, aman dan terkendali disertai berfoto bersama dengan pihak Kapolres Indramayu, Danramil kabupaten setempat.
Dari pantauan Patraindonesia.com di lapangan juga, para pendemo itu kebanyakan dari kalangan remaja sampai dengan emak-emak atau ibu-ibu. Aksi demostrasi warga tersebut berlangsung dari pukul 08.00 – 17.30 WIB. (Dian/Red/PI).