oleh

Terungkap! Roti Aoka dan Okko Diduga Mengandung Bahan Pengawet Kosmetik

-Kesehatan-14 Dilihat

PATRAINDONESIA.COM -JAKARTA– Publik Indonesia baru-baru ini dikejutkan dengan penemuan bahan pengawet kosmetik, sodium dehydroacetate, dalam produk roti kemasan. Merek roti yang terlibat dalam kontroversi ini adalah Aoka dan Okko.

Menurut laporan terbaru, kedua merek roti ini diduga menggunakan sodium dehydroacetate untuk memperpanjang umur simpan produk mereka, bahkan setelah melewati masa kedaluwarsanya.

Menanggapi tuduhan tersebut, PT Indonesia Bakery Family selaku produsen roti Aoka langsung membantah.

“Kami ingin menegaskan bahwa produk roti kami tidak mengandung sodium dehydroacetate. Semua 16 produk kami sudah mendapatkan izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM),” ujar Kemas Ahmad Yani, Head of Legal Indonesia Bakery Family, dalam wawancara dengan awak media pada Rabu, (17/07)

Pernyataan serupa juga disampaikan oleh PT Abadi Rasa Food, produsen roti Okko. Jimmy, pengelola pabrik, menjelaskan bahwa roti Okko tahan lama berkat proses produksi yang memenuhi standar internasional.

“Roti kami bisa bertahan hingga 90 hari berkat proses produksi yang higienis dan sesuai peraturan BPOM. Tempat produksi kami bersih dari bakteri, dan kuncinya ada pada pengemasan,” jelas Jimmy pada Selasa, 16 Juli 2024.

Lantas, dari mana asal mula dugaan penggunaan sodium dehydroacetate pada roti Aoka dan Okko? Menurut laporan Majalah Tempo berjudul “Bahan Pengawet Kosmetik dalam Sepotong Roti,” temuan ini bermula dari uji laboratorium yang dilakukan oleh Paguyuban Roti dan Mie Ayam Borneo (Parimbo).

Ketua Parimbo, Aftahuddin, menjelaskan bahwa laporan awal menunjukkan roti yang tidak berjamur meski sudah beberapa bulan melewati tanggal kedaluwarsanya.

“Roti Aoka sudah beredar di Kalimantan Selatan sejak 2017, dan semakin banyak ditemukan selama pandemi COVID-19,” ungkap Aftahuddin, yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Bidang Perdagangan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) Kalimantan Selatan.

Informasi dari pengusaha roti di berbagai daerah mendorong Parimbo untuk mengirim sampel roti ke laboratorium SGS Indonesia.

Hasilnya mengejutkan: roti Aoka mengandung sodium dehydroacetate sebanyak 235 miligram per kilogram, sementara roti Okko mengandung 345 miligram per kilogram.

Sodium dehydroacetate adalah bahan pengawet yang dikenal efektif dalam menghambat pertumbuhan mikroba.

Sugiyono, Guru Besar IPB University, menjelaskan bahwa zat ini memiliki kemampuan pengawetan yang lebih kuat dibandingkan bahan lain yang diizinkan oleh BPOM, meski penggunaannya sering dibatasi di beberapa negara.

Loading