PATRAINDONESIA.COM (Tamiang Layang) – Upacara Ritual Adat Hindu Kaharingan Wara Wayun Bontang Siwah disamping sebagai penghormatan pihak keluarga kepada orang yang dikasihi dan dicintai, merupakan juga sebagai kearifan lokal.
Demikian ungkapan Uncui, ST selaku Ketua Panitia Wara Wayun pada Wartawan Patraindonesia.com di Desa Bentot, Kecamatan Patangkep Tutui, Kabupaten Barito Timur (Bartim) Propinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) Senin (1/8/2022).
Uncui, ST selaku Ketua Panitia mengucapkan terima kasih yang setinggi – tingginya kepada semua pihak yang turut serta mensupport kegiatan Wara Wayun Bontang Siwah Alm Lengot Deo Pantik yang juga merupakan orang tua kandung Uncui.
“Saya atas nama seluruh Panitia dan keluarga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Camat Patangkep Tutui, Damang Benua Lima dan unsur Kadamangan, Kapolesk Patangkep Tutui, Koramil Bentot, Dewan Adat Dayak, Batamad, Mantir, Pangulu serta seluruh keluarga yang telah mendukung kegiatan Ritual Adat Hindu Kaharingan Wara Wayun Bontang Siwah orang tua saya dari tanggal 24 hingga 2 Agustus 2022,” ungkap Uncui.
Sementara Komandan Provos Barisan Pertahanan Masyarakat Adat Dayak (Batamad) Kalimantan Tengah (Kalteng) Goodgenyei via hand phone pada media ini menyampaikan bahwa kegiatan Wara Wayun Bontang Siwah di Desa Bentot merupakan murni upacara Hindu Kaharingan.
“Kegiatan Wara Wayun Bontang Siwah di Desa Bentot merupakan murni upacara Hindu Kaharingan, dan saya mengapresiasi kepada semua pihak yang telah menjaga keamanan dan ketertiban. Sehingga dari awal hingga berakhir kondisi tetap aman dan kondusif ” tutup Genyei. (Mardianto/Red/PI)