PATRAINDONESIA.COM (Banua Lima) – Upacara Ritual Adat Wara Wayun Buntang Siwah dan Berehawet / Balian, Almarhum Dumalik diselenggarakan sejak tanggal 16-24 Oktober 2022.
Ritual yang dilaksanakan di Desa Mawani, Kecamatan Patangkep Tutui, Kabupaten Barito Timur (Bartim) Propinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) diikuti seluruh warga desa dan para kerabat.
Camat Patangkep Tutui, Simon Stevins Octavianus, S. STP dalam sambutannya Sabtu (22/10/2022) di Mawani me ngapresiasi kepada pihak DAD, BATAMAD, KADAMANGAN Banua Lima dan pihak keluarga dan semua pihak yang sudah turut serta menjaga keamanan dan ketertiban selama acara Ritual Adat.
“Saya atas nama Pemerintah Kecamatan Patangkep Tutui mengapresiasi kepada pihak Dewan Adat Dayak (DAD), BATAMAD, KADAMANGAN Banua Lima, pihak keluarga dan semua pihak yang turut serta menjaga keamanan dan ketertiban selama kegiatan Ritual Adat ini dilangsungkan. Kegiatan keadatan semacam ini merupakan kearifan lokal yang harus kita jaga, dirawat dan dilestarikan,” pinta Simon.
Di tempat yang sama, Ketua Dewan Adat Dayak Kabupaten Barito Timur (Bartim) yang juga sebagai Panglima BATAMAD setempat Hardy C. Agoh
Kabupaten Barito Timur (Bartim) didampingi Provos BATAMAD dan Pasukan BATAMAD lainnya
Hardy C. Agoh dalam sambutannya mengapresiasi kepada semua pihak sehingga kegiatan Ritual Adat keagaaman Kaharingan ini berjalan tertib dan lancar.
“Saya sebagai pelaksana tugas Ketua DAD Kabupaten Barito Timur dan Panglima BATAMAD mengapresiasi kepada semua pihak atas turut serta menjaga keamanan dan ketertiban selama kegiatan Ritual Adat ini dilaksanakan ” ucap Hardy.
Hardypun menitip pesan agar siapun yang ingin melaksanakan kegiatan Ritual Adat di Barito Timur harus mematuhi prosedur dan mekanisme dan arahan dari Dewan Adat Dayak.
“Selama kegiatan yang berkaitan dengan Ritual Adat apalagi berhubungan dengan kematian secara Kaharingan DAD dan BATAMAD siap support dan back-up, yang tentu pula setelah memenuhi mekanisme dan prosedur ” pesan Hardy.
Sementara Ketua Panitia yang juga sebagai Kepala Desa Mawani, Mirowo. SH. pada wartawan Patraindonesia.com usai kegiatan penombakan kerbau sebagai hewan korban menuturkan bahwa untuk acara selanjutnya yaitu Buntang dan Belian.
“Untuk upacara selanjutnya yaitu besok Buntang dan Belian sebagai mana rangkaian acara yang tertuang dalam Surat yang dikeluarkan oleh Sekretaris Damang Banua Lima” tutup Mirowo. (Mardianto/Red/PI)