oleh

Peserta Aksi Ojol Kecewa, Perjuangan Mereka Digunakan untuk Kepentingan Politik Dukung Calon Gubernur

-Patra News-298 Dilihat

PATRAINDONESIA.COM (Jakarta) – Aksi demonstrasi oleh pengendara ojek online (ojol) yang dilakukan oleh Koalisi Ojol Nasional (KON) di Jakarta pada Kamis (29/8/2024) menjadi perbincangan setelah terungkap keterlibatan seorang orator yang diketahui merupakan pendukung salah satu calon gubernur Jakarta.

Ribuan ojol berkumpul di pusat kota untuk menyuarakan tuntutan perbaikan nasib mereka. Namun, di tengah aksi tersebut, orator yang sedang orasi menyatakan dirinya berasal dari sebuah partai yang mendukung Ridwan Kamil yang tengah mencalonkan diri dalam pilkada 2024-2029.

Orator dari atas mobil komando terang-terangan berasal dari partai politik yang sedang memperjuangkan calon gubernur “Ridwan Kamil”.

Beberapa pengemudi ojol merasa bahwa tujuan asli dari protes mereka telah terdistorsi dan dikhawatirkan menjadi alat kampanye.

Orator yang muncul di tengah-tengah kerumunan memanfaatkan kesempatan ini untuk mempromosikan Cagub Jakarta yang mereka dukung. Dengan semangat tinggi, orator tersebut menyerukan dukungan untuk calon yang dianggapnya paling memahami dan dapat memperbaiki kondisi pengemudi ojol.

“Saya secara pribadi mewakili partai saya yang saat ini lagi memperjuangkan untuk pak Ridwab Kamil menjadi gubernur kita nanti selanjutnya,” teriak orator tersebut di hadapan massa.

Kemudian para pengemudi ojol, yang menyadari atau merasa aksi mereka dimanfaatkan untuk agenda politik, langsung meminta orator tersebut turun dan menyatakan kekecewaannya. “Turunnnn..!! Turunnn.. !! Turunnn…!!,” teriak massa ojol.

Para peserta aksi menekankan bahwa tuntutan mereka seharusnya tidak dicampuradukkan dengan kepentingan politik. Mereka berharap bahwa isu-isu yang mereka angkat terkait nasib ojok tetap menjadi fokus utama dari aksi yang mereka lakukan.

Terkait adanya orator dari partai pendukung Cagub Jakarta, perangkat aksi menyampaikan bahwa dirinya menyayangkan sikap orator tersebut.

“KON tidak ada unsur politik di dalamnya, dan kami sedang menghubungi orator tersebut untuk menjelaskan dan klarifikasi bahwa KON tidak ada unsur politik,” jelas seorang perangkat aksi kepada wartawan media ini.

Tetapi kekecewaan para peserta aksi tidak bisa disangkal. “Kita ikut turun aksi mau memperjuangkan nasib. Eh malah dijual ke partai politik dan mendukung calon gubernur,” kata Nando, salah seorang driver berjaket hijau itu.

Lain lagi pendapat Suwarto, “Penyelenggara aksi ini tidak murni memperjuangkan nasib ojol. Dan penyelenggara aksi tampak sengaja membiarkan orator untuk sengaja menyebut partai politik dan nama calon gubernur. Dan petugas yang bertanggungjawab pada mobil komando mengambil mikrophon dan mengatakan ‘Oke sip’. Apa coba maksudnya ia menyahut ‘Oke sip!!? Yang pasti, saya kecewa terhadap KON sebagai penyelenggara aksi, ” sergah driver bernama Suwarto asal Depok itu.

Kekecewaan serupa juga tergambar dari pernyataan Wawan. “Solidaritas dan perjuangan kami para ojol dijadikan sarana untuk memenuhi kepentingan politik praktis….demi ambisi pribadi atau sekelompok orang.” (Tim patra/Red/PI)

 

Loading