PATRAINDONESIA.COM (TANGERANG) – Sebuah proyek Drainase di Jalan Galunggung 2, Kota Tangerang sedang menjadi sorotan publik. Pekerjaan yang dimulai pada 1 Desember 2023 ini, hingga hari ini, masih belum juga selesai.
Warga RT001 RW.021 Kelurahan Cibodasari, kecamatan Cibodas, Kota Tangerang, yang berada di wilayah tersebut, mengeluhkan aktivitasnya terganggu selama lebih dari dua minggu sejak dimulainya proyek tersebut.selasa (12/12/2023).
Dari penelusuran wartawan Patraindonesia.com, proyek Drainase tersebut dikerjakan oleh Dinas PUPR Kota Tangerang.
Warga menyebut bahwa saat proses pekerjaan berlangsung, mereka tidak melihat adanya papan pemberitahuan atau plang proyek, dan juga tidak melihat tanda adanya program keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dalam proyek tersebut. Selain itu, tanah hasil galian dari proyek itu dibiarkan menutup ruas jalan dan menggangu aktivitas warga sehari-hari.
“Dari mana dana proyek ini didapat. Apakah dari swadaya masyarakat, dana pribadi RT, Caleg, atau dana pajak masyarakat?,” Tanya warga Galunggung.
“Hal ini semakin membingungkan, karena tidak kelihatan adanya papan plang yang menjelaskan detail proyek tersebut. Seolah-olah proyek ini ‘siluman’, karena warga tidak memiliki akses informasi detail mengenai pekerjaan ini,” terangnya.
“Saya bingung pak, keanehan untuk proyek ini. Kalau begini saya menyalahkan RT, awalnya baik-baik aja, sekarang malah berantakan seakan memaksakan “ada kontrak politik dengan salah satu caleg,” ungkapnya.
Dari pengamatan Patra, warga juga mengeluhkan bahwa pengerjaan proyek ini terkesan asal-asalan, terkesan tidak terencana, tidak memperhatikan rencana kerja dan waktu pengerjaan yang jelas. Hal ini semakin menambah rasa frustasi warga.
Ketakutan yang diungkapkan warga adalah proyek ini membawa dampak buruk bagi perekonomian lokal, terutama pada masa-masa sulit seperti sekarang ini. Beberapa pedagang kecil bahkan harus menganggur selama dua minggu terakhir, karena tidak ada aktivitas dan kendaraan yang bisa melewati jalan.
Sementara itu, tidak nampak tanda-tanda adanya pengawasan terhadap proyek ini. Hal ini membuat warga menyerukan peningkatan pelayanan publik dan terbuka serta transparansi dalam setiap pekerjaan lingkungan demi kepentingan bersama.
“Kita berharap bahwa proyek drainase yang sedang menjadi bahan perdebatan ini bisa cepat diselesaikan dengan tepat dan tidak memberi dampak buruk bagi warga setempat. Sebagai pihak terkait akan lebih baik jika mendengarkan keluhan warga dan membuat rancangan pekerjaan yang matang demi kebaikan bersama di masa yang akan datang,” pungkasnya.(Marully/Red/PI).