oleh

Penjual Kue Lebaran Ditipu Oleh Pembeli Menggunakan Kode QR

PATRAINDONESIA.COM (Jakarta) – seorang perempuan yang berjualan kue buatan sendiri untuk Idul Fitri ditipu oleh pembeli yang menggunakan kode QR untuk melakukan pembayaran.

Kejadian ini menyoroti risiko yang dihadapi para penjual, terutama pada saat hari raya seperti Ramadhan dan Idul Fitri, ketika permintaan terhadap kue tradisional meningkat.

Bikin Pesanan Kue Lebaran Semalaman, Wanita Ini Ditipu Pembeli.

Melalui TikToknya, wanita asal Malaysia bernama Syura Baron menceritakan kekesalannya saat ditipu oleh pembeli yang membeli kue kering lebaran buatannya.

“Sepanjang bulan Ramadan memang saya jual kue kering lebaran di Johor Baru dan hari ini Alhamdulillah kue lebaran saya terjual walau tidak banyak,” tuturnya dalam video.

Hanya saja, ada pembeli yang membayar via code QR yang menipunya. Pembeli terus memang menunjukkan bukti bayar, tetapi uang tidak masuk ke akun banknya.

“Saya tak menyangka ada orang yang tega berbuat seperti itu. Selama ini saya berjualan kue raya tidak pernah mengalami penipuan seperti ini,” ujarnya seperti yang dikutip dari mStar (07/04/24).

Syura mengatakan bahwa dirinya tidak hanya berjualan tetapi juga membuat semua adonan kue kering, hingga mengorbankan waktu tidurnya.

“Capek bikin kue semalam belum hilang tapi udah kena tipu dari orang kayak gini,” ujar Syura.

Namun, Syura mengambil pelajaran dari kejadian ini. Ia ingin lebih berhati-hati dengan selalu mengecek akun banknya, apakah uang yang dibayar via code QR sudah masuk atau belum.

“Sebelumnya belum ada masalah apapun, mungkin setelah ini saya akan belajar. Kalau ada yang bayar code Qr saya cek dan saya foto bukti bayarnya,” tutur Syura.

Syura juga berharap agar tidak ada orang lagi orang yang melakukan penipuan seperti ini. Syura bahkan membayangkan bagaimana mereka pedagang kecil yang mengalami hal ini.

Videonya ramai dikomentari netizen. Banyak netizen yang ikut kesal dengan perbuatan orang yang tega menipu pedagang makanan.

“Gak habis pikir, itu pura-pura bayar jadinya. Makanan itu jadi haram, terus masuk ke dalam darah apa gak ngeri?,” tulis netizen.

“Kejadian itu sering banget aku alami sebagai penjual makanan. Memang harus dicek juga, jangan cuma dilihat bukti bayarnya,” tulis netizen lainnya. (Anton/Red/PI).

Loading