PATRAINDONESIA.COM (Jakarta) – Panglima TNI, Jenderal TNI Andika Perkasa menjenguk dua prajurit TNI AD yang sudah selesai operasi di RSPAD Gatot Soebroto Rabu (08/06/2022).
Dua anggota Satgas Kodim Yonif R 408/SBH tersebut adalah korban kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua. Prajurit TNI Angkatan Darat tersebut tertembak usai rombongan pengantar logistiknya akan kembali ke pos , Kabupaten Puncak, Papua, Sabtu (30/4/2022) pukul 00.15 WIT.
Peristiwa tempat penembakan terjadi di Kampung Kimak, Distrik Ilaga.
Serda Sudirno mengalami luka tembak pada bagian siku lengan sebelah kanan. Praka Zubaidi mengalami luka tembak pada bagian wajah. Tepatnya di hidung sebelah kanan, tembus di bibir atas sebelah kiri. Yang juga menyebabkan mata sebelah kanannya mengalami kebutaan.
“Pasien mengalami luka tembak pada Sabtu dini hari. Kemudian di bawa ke RSPAD Timika. Pada saat itu juga dilakukan tindakan operasi emergency. Kami evaluasi lukanya, memang sudah mulai tampak infeksi di sikunya. Kemudian luka tembak itu mengenai tulang. Kebetulan di sekitar siku. Fragmen tulang ada yang hilang,” terang tim dokter, Mayor Waluyo.
Akibat insiden tersebut, Praka Zubaidi mengalami gangguan di bagian indra penciuman. Kondisi yang cukup parah di wajah. Sehingga perlu tindakan reposisi wajah.
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa lantas menjenguk dan meninjau kondisi sang prajurit di RSPAD Gatot Soebroto Jakarta.
Sontak perintah yang dilontarkan sang jenderal jadi sorotan. Panglima Andika meminta untuk memindahkan tugas mereka ke lokasi dinas yang lain. Ini sebuah bentuk dukungan secara moril dan materil dari Panglima TNI.
Panglima Andika lantas membebaskan Serda Sudirno dan Praka Zubaidi untuk memilih sendiri, ingin bertugas dimana setelah sembuh nanti.
“Nanti boleh bicara dulu sama istri, mau pindah kemana. Saya akan kembali lagi, nanti kasih tahu saya mau pindahnya kemana. Cepat sembuh ya. Nanti saya kembali. Terima kasih tim dokter yang telah membantu,” tandasnya. (Marully, Lucia/Red/PI)
Bravo.. Maju terus TNI indonesia…