oleh

Orang Tua Harus Bijak Berikan Ponsel Pintar Bagi Buah Hati Mereka

PATRAINDONESIA.COM (BUNTOK) – Ponsel pintar, selain sarana komunikasi juga dapat dijadikan sebagai alat mencari informasi dan sarana bermain game di era teknologi yang serba canggih saat ini. Sehingga, ponsel pintar merupakan bagian dari kebutuhan masyarakat pada umumnya.

Namun, dibalik kecanggihan teknologi itu, ada sisi negatif dan positifnya. Dilihat dari sisi positif kita semua dimudahkan mendapatkan segala macam akses informasi. Baik itu disektor ekonomi, pemerintahan, politik, hukum dan informasi lainnya.

Namun dilihat dari sisi negatifnya, keterbukaan informasi juga bisa membawa kita kearah yang negatif. Khususnya anak-anak usia dibawah umur. Diantaranya adalah terjadinya krisis sosial dan tidak peka terhadap lingkungan.

Lantaran itu, di era teknologi semakin canggih saat ini, kedua orang tua harus lebih waspada dan bijak dalam memberikan ponsel pintar atau gadget kepada buah hatinya.

Mengingat, pentingnya komunikasi interpersonal dalam proses pertukaran informasi, ide, pendapat, dan perasaan yang terjadi antara dua orang atau lebih.

Contoh komunikasi interpersonal antar pribadi seperti percakapan antara kedua teman, percakapan keluarga, dan percakapan antara tiga orang.

Komunikasi interpersonal bisa terjadi dimana saja ketika menonton film, belajar, dan bekerja. Komunikasi interpersonal bisa disebut komunikasi antar pribadi. Efektivitas antar pribadi ditentukan oleh seberapa jelas pesan yang disampaikan.

“Jika orang tua tidak bijak memberikan gadget pada anak, akan sangat berdampak pada anak yang nantinya memiliki krisis sosial,” ucap Anggota  Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Barito Selatan (Barsel) Kalimantan Tengah (Kalteng), Ida Riani, Minggu, (13/04/1025) kepada media ini via telepon seluler di Buntok.

Menurut dia, terjadinya krisis sosial pada anak, akibat kurang intens atau dekatnya kedua orang tua kepada buah hatinya dalam berkomunikasi interpersonal. Tidak sedikit ada orang mengajak bicara, si anak malah tidak menatap mata, karena si buah hati sibuk dengan gadgetnya.

Semua itu dinilai Ida dari politisi Partai Demokrat Barsel itu, akibat banyak orang tua yang sengaja memberikan gadget pada anaknya, dengan tujuan agar mereka bisa lebih tenang. Padahal persepsi itu dinilai dirinya kurang tepat.

Justru, perihal tersebut berdampak pada kurangnya komunikasi interpersonal yang terbangun dilingkungan keluarga, dan lingkungan sekitar bagi buah hati.

“Berikan waktu terhadap anak yang dalam masa tumbuh kembangnya dengan bergerak dan berinteraksi bersama keluarga dan teman-temannya. Agar komunikasi interpersonal si buah hati terbangun dengan baik,” demikian pungkas Ida Riani yang juga menjabat Ketua Komisi I DPRD Barsel itu. (Amar Iswani/Red/PI).

Loading

Komentar

Tinggalkan Balasan