PATRAINDONESIA.COM (PALANGKA RAYA)
Dalam upaya meniadakan handphone, pungutan liar, dan narkoba (HALINAR) di lingkungan hunian anak binaan, Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II Palangka Raya laksanakan kegiatan apel siaga 3+1 (berantas halinar) dan razia/penggeledahan kamar hunian anak binaan dan kegiatan tes urine bagi petugas dan anak binaan di lingkungan LPKA, Sabtu, (06/04).
Kepala LPKA Palangka Raya Ngadi menyebut, kegiatan ini digelar dalam rangka persiapan menyambut Hari Raya Idulfitri 1445 H tahun 2024 di lingkungan LPKA Kelas II Palangka Raya. Ini juga dilakukan sebagai bagian dari upaya pencegahan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi gangguan keamanan yang mungkin terjadi selama masa libur lebaran.
“Dimana Seluruh petugas keamanan, termasuk petugas administrasi dan petugas medis, berkumpul untuk memastikan bahwa segala aspek keamanan dan kesiapan pelayanan terpenuhi dengan baik,” katanya.
Menurut Ngadi, kegiatan penggeledahan dan tes urine dilaksanakan dengan keja sama pihak LPKA Kelas II Palangka Raya bersama BNN Kota Palangka Raya sebagai bentuk sinergitas dalam menjaga lingkungan hunian anak binaan yang bebas dari halinar.
“Kami berharap dengan adanya kegiatan Apel Siaga ini, semua pihak dapat bekerja sama secara sinergis untuk menjaga keamanan dan ketertiban di dalam lingkungan LPKA Kelas II Palaangka Raya, sehingga dalam Hari Raya Idulfitri nanti dapat berjalan lancar dan aman,” jelasnya.
Dalam pelaksanaan dihari yang sama, petugas LPKA Kelas II Palangka Raya juga mengikuti kegiatan apel siaga yang terpusat di lingkungan Rutan Kelas IIA Palangka Raya dan dihadiri langsung oleh Kepala Divisi Pemasyarakatan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Kalimantan Tengah sebagai kegiatan bersama dalam memberantas halinar di lingkungan UPT Pemasyarakatan di kota Palangka Raya.
Dengan dilaksanakannya kegiatan Apel Siaga ini, diharapkan bahwa LPKA Kelas II Palangka Raya akan dapat menghadapi Hari Raya Idulfitri 1445 H dengan kondisi yang siap dan terjamin keamanannya, serta mampu memberikan pelayanan yang optimal kepada anak binaan maupun masyarakat umum yang berkunjung. (*)