PATRAINDONESIA.COM (Barito Selatan) – Ponsel pintar, merupakan alat komunikasi yang canggih di era modern saat ini. Sehingga ponsel pintar menjadi sarana kebutuhan masyarakat pada umumnya.
Baik dalam hal mencari informasi, berdagang menawarkan produk yang dijual, pendidikan, informasi umum lainnya, hingga sebagai sarana bermain game.
Tetapi, dibalik kecanggihan teknologi itu, ada sisi negatifnya. Khususnya bagi anak-anak usia dibawah umur. Dampak negatif diantaranya adalah krisis sosial dan tidak peka terhadap lingkungan.
Oleh sebab itu, di era teknologi semakin canggih saat ini, kedua orang tua harus lebih waspada dan bijak dalam memberikan ponsel pintar atau gadget kepada buah hatinya.
Mengingat, pentingnya komunikasi interpersonal dalam proses pertukaran informasi, ide, pendapat, dan perasaan yang terjadi antara dua orang atau lebih.
Contoh komunikasi interpersonal antar pribadi seperti percakapan antara kedua teman, percakapan keluarga, dan percakapan antara tiga orang.
Komunikasi interpersonal bisa terjadi dimana saja ketika menonton film, belajar, dan bekerja. Komunikasi interpersonal bisa disebut komunikasi antar pribadi. Efektivitas antar pribadi ditentukan oleh seberapa jelas pesan yang disampaikan.
“Jika orang tua tidak bijak memberikan gadget pada anak, akan sangat berdampak pada anak yang nantinya memiliki krisis sosial,” ucap Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Barito Selatan (Barsel) Kalimantan Tengah (Kalteng) Rusinah Andelen saat dibincangi Patraindonesia.com, Senin (12/12/2022) di Buntok.
Terjadinya krisis sosial pada anak, akibat kurang intens atau dekatnya kedua orang tua kepada buah hatinya dalam berkomunikasi interpersonal.
“Tidak sedikit ada orang mengajak bicara, si anak malah tidak menatap mata, karena si buah hati sibuk dengan gadgetnya,” tutur pendapatnya.
Semua itu dinilai wanita berparas cantik ini, akibat banyak orang tua yang sengaja memberikan gadget pada anaknya, dengan tujuan agar mereka bisa lebih tenang.
“Padahal persepsi itu dinilai dirinya kurang tepat,” kata pendapat politisi Partai Nasdem Barsel ini.
Justru, perihal tersebut berdampak pada kurangnya komunikasi interpersonal yang terbangun dilingkungan keluarga, dan lingkungan sekitar bagi buah hati.
Oleh sebab itu, sambung dia, hendaknya berikan waktu terhadap anak yang dalam masa tumbuh kembangnya dengan bergerak dan berinteraksi bersama keluarga dan teman-temannya.
“Agar komunikasi interpersonal si buah hati terbangun dengan baik,” demikian pungkas Rusinah Andelen. (Amr/Red/PI).