PATRAINDONESIA.COM (Bekasi) -Komunitas yang tergabung di Team Kalong Bersatu (TKB), meminta agar pemerintah tidak saja terfokus pada pemberhentian operasi lembaga Aksi Cepat Tanggap (ACT), akan tetapi mengupayakan agar khasus ini segera diproses hukum.
Begitulah yang disampaikan Ketua Umum Team Kalong Bersatu (TKB) Mardiono (Kumis), pasalnya komunitas TKB sempat memberikan kontribusi untuk penggalangan dana erupsi Gunung Semeru silam.
Ketua Umum TKB Mardiono meminta agar pemerintah bukan saja menghentikan operasi lembaga tersebut, namun segera ditindaklanjuti isu adanya indikasi penyalahgunaan dana / penyelewengan Dana.
“Beberapa waktu silam, selama 3 hari terhitung dari hari Jumat ( 24/12/2021) sampai Minggu (26/12/2021) Pukul 15.00 WIB, kami mengerahkan seluruh anggota untuk terlibat menggalang donasi korban Gunung Semeru,” kata Kumis.
“Kami berharap khasus ini segera ditindaklanjuti penyelidikannya agar ada titik terang, terlebih kami pernah menggalang dana untuk korban Gunung Semeru dan hasilnya kami serahkan ke ACT,” ungkap Kumis Kamis (7/7/2022) di Base Camp TKB Bekasi.
“Kami malu kepada anggota karena sudah merekomendasikan pengiriman Dana ke ACT, untuk mengembalikan kepercayaannya terhadap anggota, kami berharap kasus ini segera ditindaklanjuti sampai tuntas dan selesai,” terangnya.
Perlu diketahui, kemarin Rabu (6/7/2022) Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum dalam laman Kompas.com memerintahkan seluruh kepala daerah di Jawa Barat agar segera menghentikan operasional lembaga Aksi Cepat Tanggap (ACT).
Uu mengatakan, perintah menghentikan segala bentuk operasional ACT di wilayah Jawa Barat dilakukan demi kebaikan masyarakat.
“Untuk ketenteraman kita, kantor ACT yang ada di wilayah Jawa Barat untuk menghentikan operasionalnya,” kata Uu dalam keterangannya di laman pemberitaan Kompas.com. (Asen/Red/PI).