oleh

Ini Dia Biang Krisis Minyak Goreng!! Dirjen Perdagangan Luar Negeri Jadi Tersangka Korupsi !

-Tak Berkategori-19 Dilihat

PATRAINDONESIA.COM (Jakarta) – Gonjang-ganjing krisis minyak goreng belum reda. Syukurlah Kejaksaan Agung RI telah menemukan biang keladinya.

Kejaksaan Agung (Kejagung) baru saja menetapkan Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan (Dirjen Daglu Kemendag) berinisial IWW sebagai tersangka.

Yaitu tersangka kasus dugaan korupsi pemberian fasilitas ekspor crude palm oil atau CPO atau minyak goreng. Dia dijerat bersama dengan 3 orang lain dari pihak swasta.

Jaksa Agung ST Burhanuddin mengumumkan langsung penetapan para tersangka itu. Burhanuddin menyebut perbuatan para tersangka menyebabkan kerugian perekonomian negara.

“Perbuatan para tersangka tersebut mengakibatkan timbulnya kerugian perekonomian negara atau mengakibatkan kemahalan serta kelangkaan minyak goreng.Sehingga terjadi penurunan konsumsi rumah tangga dan industri kecil yang menggunakan minyak goreng dan menyulitkan kehidupan rakyat,” kata Burhanuddin di Kejaksaan Agung, Jalan Sultan Hasanuddin, Jakarta Selatan, Selasa (19/4/2022).

Adapun 3 tersangka dari pihak swasta adalah sebagai berikut:

1.MPT selaku Komisaris PT Wilmar Nabati Indonesia
2. SMA selaku Senior Manager Corporate Affair Permata Hijau Grup (PHG)
3.PT selaku General Manager di Bagian General Affair PT Musim Mas

Menurut Burhanuddin, awalnya pada akhir 2021 terjadi kelangkaan dan kenaikan harga minyak goreng di pasar yang membuat pemerintah melalui Kemendag mengambil kebijakan untuk menetapkan DMO atau domestic market obligation dan DPO atau domestic price obligation bagi perusahaan yang ingin melaksanakan ekspor CPO dan produk turunannya. Selain itu, Kemendag menetapkan harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng sawit.

“Dalam pelaksanaannya perusahaan ekportir tidak memenuhi DPO namun tetap mendapatkan persetujuan ekspor dari pemerintah,” ucap Burhanuddin.

Kejagung pun mengusut perkara itu yang kemudian menetapkan 4 tersangka tersebut.

Intinya, dosa-dosa (perbuatan melawan hukum) para tersangka menurut Kejaksaan Agung adalah:

1. Adanya permufakatan antara pemohon dan pemberi izin dalam proses penerbitan persetujuan ekspor;
2. Dikeluarkannya persetujuan ekspor kepada eksportir yang seharusnya ditolak izinnya karena tidak memenuhi syarat yaitu
a. Mendistribusikan CPO atau RBD Palm Olein tidak sesuai dengan harga penjualan dalam negeri (DPO);
b. Tidak mendistribusikan CPO dan RBD Palm Olein ke dalam negeri sebagaimana kewajiban yang ada dalam DMO (20% dari total ekspor).

Lalu, siapa Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan yang jadi tersangka itu? Inisialnya adalah IWW. Jika kita cek di website, maka IWW itu adalah Indrasari Wisnu Wardhana. (*/Red/PI)

Loading