oleh

Festival Kesenian Kampung Seni Edas: Mahasiswa LSPR Ajak Generasi Muda Lestarikan Budaya Tradisional

-Budaya-8 Dilihat

PATRAINDONESIA.COMBogor-Mahasiswa semester 6 Institut Komunikasi dan Bisnis LSPR Jakarta dari kelas PRDC25-1SP menggelar acara “Pesta Edas” yang bertujuan memperkenalkan keragaman budaya Kampung Seni Edas di Kota Bogor.

Acara berlangsung di Sanggar Tari Edas, Kampung Seni Edas, Kelurahan Sindangsari, Kecamatan Bogor Timur, dan menampilkan berbagai kesenian khas serta pameran mini yang memukau pengunjung.

Acara ini merupakan bentuk partisipasi LSPR dalam mendukung program Kampus Merdeka Desa Keberlanjutan, mengintegrasikan empat mata kuliah yaitu Community Development, Creative Production & Publicity, Public Relations Communication Technique, dan Community Development.

Mahasiswa menunjukkan komitmen akademis mereka terhadap komunitas melalui program ini.

Ade Suarsa, Pimpinan Kampung Seni Edas, mengungkapkan rasa bangganya terhadap acara ini.

“Kampung Seni Edas adalah tempat wisata seni pertama di Bogor dengan kesenian unik seperti Langir Badong dan Wayang Kaleng yang tidak ada di tempat lain,” katanya kepada awak media, Minggu, (09/06).

Namun, Ade juga menyoroti kurangnya publikasi sehingga keberadaan Kampung Seni Edas masih kurang dikenal. Ia menyampaikan apresiasinya kepada para mahasiswa yang peduli terhadap kesenian tradisional yang kini mulai dilupakan.

Press conference yang dihadiri oleh Ade Suarsa, Rizka Septiana M.Si selaku Dosen Community Development, dan Theodore Roosevelt sebagai Ketua Pelaksana Pesta Edas.

Sebanyak 13 media hadir dalam konferensi ini. Acara dibuka dengan tarian Lodong Bogoran, kreasi Ade Suarsa.

“Kami bangga dengan para mahasiswa LSPR yang sudah melaksanakan acara ini dengan baik. Ini membuktikan bahwa mereka siap terjun ke dunia pekerjaan,” ujar Rizka Septiana.

Theodore Roosevelt berharap melalui Pesta Edas, Kampung Seni Edas dapat lebih dikenal luas, terutama di kalangan pemuda dan pelajar, guna melestarikan budaya Indonesia.

Pesta Edas juga dihadiri oleh tokoh-tokoh penting seperti Camat Bogor Timur, Feby Darmawan, dan Lurah Sindangsari, Nendar Kusnida. Acara dimulai dengan pawai tarian dan musik dari gerbang Kampung Seni Edas menuju Sanggar Seni Edas, menyambut tamu yang datang.

Pengunjung juga disuguhi Mini Exhibition yang menampilkan kostum tari khas Edas dan foto-foto kegiatan sebelumnya. Pertunjukan seni dimulai dengan Wayang Kaleng, yang terbuat dari limbah dan mengisahkan fenomena sosial seperti pudarnya kebudayaan di generasi muda. Pertunjukan ini akan diperkenalkan secara internasional di Australia. Penonton juga diajak mencoba alat musik tradisional Pew Pew.

Kemudian dilanjutkan dengan pertunjukan Lembur Kuring oleh siswi SMP Negeri 1 Bogor, menampilkan alat musik tradisional Sunda dan nyanyian. Pesta Edas diakhiri dengan Tari Kaulinan Barudak dan Tunggul Kawung, perpaduan tarian dan bedug.

Loading