oleh

Eh, di Bandung Ojol dan Mahasiswa Gabung Turun ke Jalan. Benarkah?

PATRAINDONESIA.COM (Bandung) — Kota Bandung hari ini, Rabu (21/7/2021) diramaikan dengan unjuk rasa. Dari kabar yang beredar, disebutkan kaum ojek online di Bandung tetap lanjut turun ke jalan. Malah, hari ini, Rabu (21/7) para mahasiswa ikut bergabung turun ke jalan. Mereka bergerak di sekitar Balai Kota, dan bahkan masuk ke wilayah Dago.

Sebagaimana diberitakan, para driver ojek online turun ke jalan konvoi memrotes adanya penyekatan jalan oleh petugas dalam rangka pelaksanaan PPKM Darurat.

Di beberapa kota, termasuk Jakarta dan sekitarnya, para driver ojol yang membawa orderan khususnya makanan dan obat-obatan diperbolehkan melewati penyekatan.

Dirlantas Polda Metro Jaya menyatakan, ojol diprioritaskan melewati penyekatan.

“Ojek online kita prioritaskan untuk melewati titik-titik penyekatan. Walaupun dia belum memiliki STRP, tetapi kalau bisa menunjukkan kalau dia mitra, ada aplikasianya dan sebagainya, kita persilahkan,” kata Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo (18/7/2021).

Benarkah di Kota Bandung masih ada penyekatan yang melarang ojol melintas?

Berdasarkan pantauan patraindonesia.com di beberpa titik penyekatan di Bandung, ojol yang mau mengantar orderan dengan leluasa diperbolehkan melewati titik penyekatan.

“Sudah tidak ada halangan bagi kita kaum ojol untuk melewati titik penyekatan. Bebas saja, ” tutur Andy, seorang driver ojol kepada patraindonesia.com.

Hal yang sama dibenarkan Kasat Intelkam Polrestabes Bandung, AKBP M Tatang.

“Saat ini sudah relaksasi level ke-empat. Jadi ojol diberbolehkan melintas di titik penyekatan dengan tidak ada hambatan untuk mengantar orderan. Jadi sebagaimana instruksi Presiden, PKL, pedagang kelontong, warung makan termasuk ojek online dan lainnya sudah dibuka. Saya tekankan, semua sudah dibuka. Bahkan untuk warung makan, sudah boleh makan di tempat selama 30 menit,” kata AKBP Tatang di depan para driver ojol di Bandung sore ini.

Lalu, siapa sebenarnya yang memenuhi jalanan Kota Bandung itu? “Kayaknya para mahasiswa dan para pemuda, ” kata Andy. “Mereka menuntut perubahan, menuntut revolusi… ” lanjut Andy.

“Kalau kami jalan-kerja biasa, karena memang lokasi kerja kami di jalanan. Yang pasti tidak ada hambatan bagi ojol.”

Kepada para driver ojol, AKBP Tatang berpesan, agar teman-teman driver ojol bekerja seperti biasa. “Silahkan teman-teman driver bekerja seperti biasa. Tidak usah ikut-ikutan, tak udah mendengarkan dan terpancing dengan isu-isu yang menyesatkan. Silahkan bekerja dengan baik. Jika ada keluhan di lapangan, silahkan sampaikan ke petugas. Pasti akan dibuka lebar. Atau lapor ke petugas di 110.” tegas Tatang. (*/yes/red/PI).

Loading